Aspek kebudayaan material (artifacts) adalah aspek-aspek yang sifatnya material dan dapat diraba atau dilihat secara nyata, seperti pakaian, alat-alat kerja, dan sebagainya. Karena sifatnya material, maka aspek kebudayaan ini relatif cepat berubah
Adapun aspek norma (norms), menyangkut kaidah-kaidah atau norma-norma sosial yang mengatur interaksi antara semua warga masyarakat. Aspek ini relatif lebih lambat berubah dibandingkan dengan aspek kebudayaan material.
Aspek lain adalah nilai-nilai budaya (values), yang berkaitan dengan nilai-nilai luhur yang menjadi pandangan atau falsafah hidup masyarakat. Nilai-nilai inilah yang mendasari norma-norma sosial yang menjadi kaidah interaksi antar warga masyarakat. Aspek nilai inilah paling lambat berubah dibandingkan dengan kedua aspek kebudayaan yang disebut terdahulu.
Perubahan sosial dalam bidang ekonomi pada dasarnya menyangkut perubahan-perubahan yang terjadi pada kehidupan masyarakat dalam upaya mereka untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya, baik perubahan dalam nilai-nilai ekonomi, sikap, hubungan ekonomi dengan warga lainnya, maupun dalam cara atau alat-alat yang dipergunakan. Salah satu kunci dalam perubahan bidang ekonomi ini adalah proses “diferensiasi” dan spesialisasi”.
Dalam aspek kehidupan keluarga, yang menjadi fokus perhatian adalah perubahan fungsi dan peranan keluarga dalam kaitannya dengan kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Perubahan dalam struktur dan jumlah anggota keluarga mendorong terjadinya perubahan fungsi dan peranan keluarga. Salah satu aspek kehidupan keluarga yang paling jelas perubahannya adalah peranan kaum ibu.
Adapun dalam aspek lembaga-lembaga masyarakat, perubahan sosial pada dasarnya berkembang, dari suasana kehidupan masyarakat tradisional dengan lembaga-lembaga masyarakat yang jumlah dan sifatnya masih sedikit dan terbatas, serta umumnya berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan. Berkembang menuju masyarakat modern dengan lembaga-lembaga masyarakat yang lebih bervariasi yang pada umumnya dibentuk atas dasar kepentingan warganya, baik dalam bidang ekonomi, kebudayaan, pendidikan, serta dalam bidang hukum, politik dan pemerintahan.
PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI DALAM DIRI INDIVIDU
Kegiatan Belajar 1
Persepsi
Setiap informasi akan diberi makna yang berlainan oleh orang yang berbeda. Proses penerimaan dan pengolahan informasi yang terjadi dalam diri manusia dikenal sebagai komunikasi intrapersonal.
Dalam proses penerimaan informasi, alat indera merupakan faktor yang menentukan, karena setiap stimuli yang datang dari luar diri kita ditangkap melalui alat indera. Proses menangkap stimuli melalui alat indera ini disebut proses sensasi. Selain lima alat indera atau pancaindera yang kita kenal, terdapat dua alat indera lain yang disebut kinestesis yaitu indera yang mengatur gerak dan posisi tubuh dan anggota badan dalam bertindak dan vestibular yaitu indera keseimbangan. Kedua indera ini yang lebih banyak digunakan dalam psikologi.
Sensasi antara seseorang dengan orang lain juga akan berbeda meskipun stimulusnya sama. Perbedaan sensasi ini terjadi disebabkan oleh faktor-faktor personal seperti kapasitas alat indera, perbedaan pengalaman, lingkungan budaya dan faktor luar (situasional) yaitu stimulus yang datang ke alat indera kita. Sedang cara kita menginterpretasikan atau mengerti pesan yang diproses oleh indera kita disebut persepsi. Jadi persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi. Dengan kata lain persepsi mengubah sensasi menjadi informasi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi proses persepsi adalah perhatian (attention). Sedang perhatian kita bisa dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti intensitas stimuli, gerakan, novelty, pengulangan, dan faktor dari dalam diri (internal) misalnya faktor biologis dan faktor sosiopsikologis, seperti kebiasaan, motif, kebutuhan dan sebagainya.
Kegiatan Belajar 2
Memori dan Berpikir
Setiap kali informasi atau stimulus diterima pancaindera kita, kita akan merekam, menyimpan, dan bila diperlukan dapat mengeluarkan atau memanggil kembali. Kemampuan untuk merekam, menyimpan dan memanggil atau mengeluarkan kembali disebut memori. Sedang kemampuan memanggil atau mengeluarkan kembali informasi dari ingatan atau memori kita tersebut, disebut recall.
Jadi memori adalah proses yang mencakup tiga tahap yaitu perekaman (encoding), penyimpanan (storage) dan pemanggilan kembali (retrieval). Dalam proses persepsi dan berpikir, memori memegang peran penting.
Ada berbagai macam memori yang dikenal, pertama dilihat dari jangka waktu penggunaannya, ada memori jangka pendek (short-term memory) dan memori jangka panjang (long-term memory). Dari bentuk informasi yang keduanya saling berkaitan.
Dalam komunikasi, manusia selalu melakukan proses seleksi. Ada 3 macam proses seleksi, yaitu selective attention atau selection exposure, selection purception, selection memory.
Dari beberapa definisi berpikir, secara sederhana berpikir adalah proses representational atau simbolik. Ketika kita membayangkan sesuatu atau berusaha memecahkan persoalan, kita sebut berpikir. Berpikir diperlukan dalam pembuatan keputusan (decision making) dan memecahkan masalah (problem solving). Ada dua jenis berpikir atau associative thinking yaitu jenis berpikir yang relatif tidak terarah, tidak terkontrol, satu pikiran yang muncul akan membawa pikiran lain. Directed thikning, jenis berpikir yang memiliki tujuan.
Selain menyeleksi, menginterpretasi dan mengingat informasi, kita juga menggunakan informasi sebagai dasar untuk membuat keputusan (decision making). Proses ini didasarkan pada asumsi bahwa keputusan merupakan hasil berpikir, keputusan selalu melibatkan dari berbagai alternatif; keputusan selalu melibatkan tindakan nyata. Sedang proses pembuatan keputusan itu sendiri sangat tergantung pada faktor-faktor personal/individual, yaitu kognitif, motif dan sikap.
Bagikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Coment No Cry