SILAHKAN ISI BUKU TAMU



Senin, 22 November 2010

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT

KAJIAN FILSAFAT


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


Definisi kata filsafat bisa dikatakan sebagai sebuah problem falsafi pula. Tetapi, paling tidak bisa dikatakan bahwa “filsafat” adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan mendasar (radikal).
Kerapkali ilmu filsafat dipandang sebagai ilmu yang abstrak dan berada di awang-awang (tidak mendarat) saja, padahal ilmu filsafat itu dekat dan berada dalam kehidupan kita sehari-hari. Benar, filsafat bersifat tidak konkrit (atau lebih bisa dikatakan tidak tunggal), karena menggunakan metode berpikir sebagai cara pergulatannya dengan realitas hidup kita.



SUKA BLOG KU???

 




DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

Ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektik. Dialektik ini secara singkat bisa dikatakan merupakan sebuah bentuk dialog. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.
Banyak pengertian-pengertian atau definisi-definisi tentang filsafat yang telah dikemukakan oleh para filsuf. Menurut Merriam-Webster (dalam Soeparmo, 1984), filsafat merupakan pengetahuan tentang kenyataan-kenyataan yang paling umum dan kaidah-kaidah realitas serta hakekat manusia dalam segala aspek perilakunya seperti: logika, etika, estetika dan teori pengetahuan.
Beberapa filsuf mengajukan beberapa definitif pokok filsafat seperti: Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas. Upaya untuk melukiskan hakekat realitas akhir dan dasar serta nyata, Upaya untuk menentukan batas-batas jangkauan pengetahuan: sumbernya, hakekatnya, keabsahannya, dan nilainya. Penyelidikan kritis dan radikal atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan. Sesuatu yang berupaya untuk membantu kita melihat apa yang kita katakan dan untuk mengatakan apa yang kita lihat.
Kalau menurut tradisi filsafati yang diambil dari zaman Yunani Kuno, orang yang pertama memakai istilah philosophia dan philosophos ialah Pytagoras (592-497 S.M.) setelah dia membaca tulisan Herakleides Pontikos (penganut ajaran Aristoteles) yang memakai kata sophia. Pytagoras menganggap dirinya “philosophos” (pencinta kearifan). Baginya kearifan yang sesungguhnya hanyalah dimiliki semata-mata oleh Tuhan.


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


Bagikan

Minggu, 21 November 2010

MAKALAH SEJARAH EKONOMI INDONESIA

Pola dan proses dinamika pembangunan ekonomi di suatu negara ditentukan oleh factor internal maupun eksternal.


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI




Faktor internal, di antaranya:

1. kondisi fisik (termasuk iklim)
2. letak geografi
3. jumlah dan kualitas SDA dan SDM
4. kondisi awal ekonomi
5. social dan budaya
6. system politik
7. peranan pemerintah

Faktor eksternal, di antaranya:
1. perkembangan teknologi
2. kondisi perekonomian dan politik dunia
3. keamanan global




DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


Yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi bukan “warisan” dari negara penjajah, melainkan orientasi politik, system ekonomi, serta kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh rezim pemerintahan yang berkuasa setelah lenyapnya kolonialisasi, terutama pada tahun-tehun pertama setelah merdeka karena tahun-tahun tersebut merupakan periode yang sangat kritis yang sangat menentukan pembangunan selanjutnya.
Pengalaman Indonesia sendiri menunjukkan bahwa pada jaman pemerintahan orde lama, rezim yang berkuasa menerapkan system ekonomi tertutup dan lebih mengutamakan kekuatan militer daripada kekuatan ekonomi. Ini semua menyebabkan ekonomi nasional pada masa itu mengalami stagnasi, pembangunan praktis tidak ada.
Setelah merdeka, khususnya pada tahun-tahun pertama setelah kemerdekaan, keadaan ekonomi Indonesia sangat buruk, ekonomi nasional boleh dikatakan mengalami stagflasi. Defisit neraca saldo pembayaran dan defisit keuangan pemerintah sangat besar, kegiatan produksi di sector pertanian dan industri manufaktur praktis terhenti, tingkat inflasi sangat tinggi hingga mencapai lebih dari 500 % menjelang akhir periode orde lama. Semua ini disebabkan oleh berbagai factor, di antaranya:
1. pendudukan Jepang
2. Perang Dunia II
3. perang revolusi
4. manajemen ekonomi yang buruk
5. ketidakstabilan kehidupan po;itik
6. seringnya pergantian kabinet
7. keterbatasan factor produksi
Selama periode 1950-an, struktur ekonomi Indonesia masih peninggalan jaman kolonialisasi. Pada umumnya kegiatan ekonomi yang masih dikuasai pengusaha asing tersebut lebih padat kapital dibanding kegiatan-kegiatan ekonomi yang didominasi pengusaha pribumi.
Struktur ekonomi seperti itu disebut Dual Societes oleh Boeke (1954), yang merupakan salah satu karakteristik utama dari negara-negara sedang berkembang, yang merupakan warisan kolonianisasi. Dualisme di dalam struktur ekonomi seperti ini terjadi karena biasanya pada masa penjajahan pemerintah yang berkuasa menerapkan diskriminasi dalam kebijakan-kebijakannya, baik yang bersifat langsung seperti mengeluarkan peraturan atau undang-undang, maupun yang tidak langsung. Diskriminasi ini sengaja diterapkan untuk membuat perbedaan dalam kesempatan melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi tertentu antara penduduk asli dan orang-orang non pribumi.
Nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda (dan asing lainnya) yang dilakukan pada 1957 dan 1958 adalah awal dari periode “ekonomi terpimpin”. System politik dan ekonomi pada masa orde lama, khususnya setelah “ekonomi terpimpin” dicanangkan, semakin dekat dengan pemikiran sosialis-komunis. Sebenarnya pemerintah khususnya dan masyarakat umumnya, memilih pemikiran politik berbau komunis hanya merupakan refleksi dari perasaan anti kolonialisasi, anti imperealisasi dan anti kapitalisasi pada masa itu. Di Indonesia pada masa itu prinsip individualisme, persaingan bebas dan perusahaan swasta/asing sangat ditentang oleh pemerintah dan masyarakat umumnya prinsip tersebut sering dikaitkan dengan pemikiran kapitalisme.

DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


Bagikan

MAKALAH PENAWARAN DAN PERMINTAAN

Dalam keseseharian anda tentu anda pernah berkunjung atau berjalan-jalan kesebuah pasar yang dimana didalamnya anda akan menyaksikan halayak ramai, dan didalam pasar tersebut anda juga menyaksikan aktifitas-aktifitas orang-orang yang ada didalamnya.


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI



SUKA BLOG KU???

 



Disamping itu anda melihat penjual dan pembeli melakukan sebuah teransaksi penawaran dan permintaan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli. Penjual memberikan harga dalam bentuk penawaran adapun pembeli melakukan permintaan.



DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


Permintaan dan penawaran merupakan konsep dasar yang melandasi teoriteori ekonomi. Permintaan dan penawaran juga melahirkan konsep harga pasar. Dengan memahami konsep dasar permintaan, penawaran, dan harga pasar, siswa akan mendapatkan pedoman untuk bertindak rasional sebagai pelaku ekonomi. Menurut William A. Mc Eachern dalam bukunya Pengantar Ekonomi Makro, di sebuah daerah terpencil negara bagian Pensylvania terdapat sebuah bangunan kuning yang diberi nama Pecchin s Mart. Jika kita lihat, kondisi bangunan itu tidak begitu baik. Gang-gang di tempat itu tidak diberi pembatas, atap melengkung yang kalau hujan dipastikan akan bocor, tetapi mengapa konsumen rela datang jauh-jauh dan bergabung dalam kekacauan dan kejorokan di Pecchin s Mart? Jawabannya adalah karena Pecchin s Mart berpedoman pada aturan pedagang yang telah dikenal selama ribuan tahun, yaitu harganya paling murah dibandingkan dengan toko lainnya. Dalam arti tertentu permintaan bisa diartikan Permintaan adalah jumlah produk (baik barang maupun jasa) yang diinginkan konsumen pada berbagai tingkat harga selama jangka waktu tertentu.

DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

Bagikan

MAKALAH DIKOTOMI PENDIDIKAN ISLAM

Persoalan dikotomi adalah persoalan yang selalu hangat untuk dipersoalkan yaitu pemisahan antara ilmu dan agama. Menurut Dr. Mochtar Naim dikotomi pendidikan adalah penyebab utama dari kesenjangan pendidikan di Indonesia dengan segala akibat yang ditimbulkannya.


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI



SUKA BLOG KU???

 


Dikotomi pendidikan umum dan pendidikan agama ialah warisan dari zaman kolonial belanda, karena anak-anak yang bisa masuk sekolah belanda sebelum kemerdekaan hanya 6% dan terbatas bagi anak-anak kaum bangsawan dan saudagar, maka anak-anak orang Islam memilih Madrasah atau Pondok Pesantren, yang memang sudah ada sebelum munculnya sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah kolonial belanda. Karena tekanan politik pemerintah kolonial, maka sekolah-sekolah agama Islam memisah diri dan terkontak dalam kubu tersendiri.
Setelah kemerdekaan, dualisme yang diwariskan pemerintah colonial Belanda tetap mengakar dalam dunia pendidikan kita. Pandangan beberapa ppejabat yang menangani bidang pendidihan yang kurang menghargai sekolah-sekolah Islam mendorong sebagian nimpin dan pengelola sekolah tersebut berpegang pada sikap semula : berdiri di kutub yang berbeda dengan sekolah Umum. Oleh karena itu keikutsertaan Departemen Agama dalam menangani sekolah-seklah agama sangat diperlukan. Sebab kalau tidak sekolah-sekolah akan berjalan dengan arahnya sendiri-sendiri. Denga tugas dan fungsinya dibidang pendidikann, Departemen agama telah mengemban konsep konpergensi yaitu satu pihak memasukkan pelajaran umum dalam kurikulum sekolah agama.
Kemudian dikeluarkan surat keputusan menteri pendidikan, mentri agama dan mendagri tentang peningkatan mutu pendidikan madrasah juga menjadi usaha untuk menghilangkan dikotomi pendidikan di Indonesia. Walaupun secara kelembagaan berjalan terus.


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

Dalam hal ini diperlukan peran serta departemen agama dalam pendidikan Islam yaitu dengan memasukkan pelajaran agama pada sekolah umu dan memasukkan pelajaran umum pada sekolah-sekolah agama. Arus kemajuan teknologi semakin maju yang terkadang menyeret manusia sampai terjerumus dan melampaui batas. Oleh karena itu diperlukan agama untuk mengendalikan pemikir manusia dalam mengembangkan teknologi. Manusia bebas berfikir tapi harus tetap berialan sesuai ajaran agama. Agama tidak menentang ilmu tapi menentang penyalahgunaan ilmu dan teknologi. Dengan dasar kesalehan ilmu pengetahuan dapat terus berkembang dan memberi manfaat pada umat manusia tetapi semuanya tetap disandarkan pada Allah (kebenaran mutlak dari Allah) kebenaran manusia ialah kebenaran yang relatif. Tugas menusia tidak hanya menerima kemajuan teknologi dan budaya tapi manusia harus mampu meyaring berbagai ilmu dan teknologi yang diterimanya, agar pendidikan Islam dapat terus terlaksana dengan baik.
DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI
Bagikan

MAKALAH ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK

A. KEBIJAKAN PUBLIK


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


Untuk memahami kedudukan dan peran yang strategis dari pemerintah sebagai public actor, terkait dengan kebijakan publik maka diperlukan pemahaman bahwa untuk mengaktualisasinya diperlukan suatu kebijakan yang berorientasi kepada kepentingan rakyat. Seorang pakar mengatakan: (Aminullah dalam Muhammadi, 2001: 371 – 372): bahwa kebijakan adalah suatu upaya atau tindakan untuk mempengaruhi sistem pencapaian tujuan yang diinginkan, upaya dan tindakan dimaksud bersifat strategis yaitu berjangka panjang dan menyeluruh.




DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


Demikian pula berkaitan dengan kata kebijakan ada yang mengatakan: (Ndraha 2003: 492-499) bahwa kata kebijakan berasal dari terjemahan kata policy, yang mempunyai arti sebagai pilihan terbaik dalam batas-batas kompetensi actor dan lembaga yang bersangkutan dan secara formal mengikat. Meski demikian kata kebijakan yang berasal dari policy dianggap merupakan konsep yang relatif (Michael Hill, 1993: 8):
Dari berbagai kepustakaan dapat diungkapkan bahwa kebijakan publik dalam kepustakaan Internasional disebut sebagai public policy, yaitu suatu aturan yang mengatur kehidupan bersama yang harus ditaati dan berlaku mengikat seluruh warganya. Setiap pelanggaran akan diberi sanksi sesuai dengan bobot pelanggarannya yang dilakukan dan sanksi dijatuhkan didepan masyarakat oleh lembaga yang mempunyai tugas menjatuhkan sanksi (Nugroho R., 2004; 1-7). 





Aturan atau peraturan tersebut secara sederhana kita pahami sebagai kebijakan publik, jadi kebijakan publik ini dapat kita artikan suatu hukum. Akan tetapi tidak hanya sekedar hukum namun kita harus memahaminya secara utuh dan benar. Ketika suatu isu yang menyangkut kepentingan bersama dipandang perlu untuk diatur maka formulasi isu tersebut menjadi kebijakan publik yang harus dilakukan dan disusun serta disepakati oleh para pejabat yang berwenang. Ketika kebijakan publik tersebut ditetapkan menjadi suatu kebijakan publik; apakah menjadi Undang-Undang, apakah menjadi Peraturan Pemerintah atau Peraturan Presiden termasuk Peraturan Daerah maka kebijakan publik tersebut berubah menjadi hukum yang harus ditaati.
Sementara itu pakar kebijakan publik mendefinisikan bahwa kebijakan publik adalah segala sesuatu yang dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh pemerintah, mengapa suatu kebijakan harus dilakukan dan apakah manfaat bagi kehidupan bersama harus menjadi pertimbangan yang holistik agar kebijakan tersebut mengandung manfaat yang besar bagi warganya dan berdampak kecil dan sebaiknya tidak menimbulkan persoalan yang merugikan, walaupun demikian pasti ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan, disinilah letaknya pemerintah harus bijaksana dalam menetapkan suatu kebijakan (Thomas Dye, 1992; 2-4).

DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

Bagikan

Kamis, 18 November 2010

MAKALAH epistemologi

1.Pengertian Epistemologi


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

Epistemologi atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan linkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Mula-mula manusia percaya bahwa dengan kekuasaan pengenalannya ia dapat mencapai realitas sebagaimana adanya para filosof pra Sokrates, yaitu filosof pertama di alam tradisi Barat, tidak memberikan perhatian pada cabang filsafat ini sebab mereka memusatkan perhatian, terutama pada alam dan kemungkinan perubahan, sehingga mereka kerap dijuluki filosof alam. Metode ernpiris yang tela:n dibuka oleh Aristoteles mendapat sambutan yang besar pada Zaman Renaisans dengan tokoh utamanya Francis Bacon (1561-1626). Dua di antara karya-karyanya yang menonjol adalah The Advancement of Learning dan Novum Organum (organum baru).


SUKA BLOG KU???

 


Fisafat Bacon mempunyai peran penting dalam metode Irrduksi dan sistematis menurut dasar filsafatnya sepenuhnya bersifat praktis, yaitu untuk memberi kekuasaan pada manusia atas alam melalui peyelidikan ilmiah. mam. Karena itu usaha yang ia lakukan pertama kali adalah menegaskan tujuan pengetahuan. Menurutnya, pengetahuan tidak akan mengalami perkembangan, dan tidak akan bermakna kecuali ia mernpunyai kekuatan yang dapat membantu meraih kehidupan yang lebih baik. Sikap khas Bacon mengenai ciri dan tugas filsafat tampak paling mencolok dalam Novum Organum. Pengetahuan dan kuasa manusia satu sama lain, menurutnya alam tidak dapat dikuasai kecuali dengan jalan menaatinya, agar dapat taat pada alam. Manusia perlu mengenalnya terlebih dahuku dan untuk mengetahui alam diperlukan observasi. Pengetahuan, penjelasan. dan pembuktian. Umat manusia ingin menguasai alam tetapi menurut Bacon, keinginan itu tidak tercapai sampai pada zamannya hidup, hal ini karena ilmu-imu pengetahuan berdaya guna dalam mencapai hasilnya, sementara logika tidak dapat digunakan untuk mendirikan dan membangun ilmu pengetanuan. Bahkan, Bacon meganggap logika lebih cocok untuk melestarikan kesalahan dan kesesatan yang ada ketimbang mengejar menentukan kebenaran.

DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


2. Metode Induktif
Induksi yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan pernyataan hasil observasi dalam suatu pernyataan yang lebih umum dan menurut suatu pandangan yang luas diterima, ilmu-ilrnu empiris ditandai oleh metode induktif, disebut induktif bila bertolak dari pernyataan tunggal seperti gambaran mengenai hasil pengamatan dan penelitian orang sampai pada pernyataan -pernyataan universal. David Hume telah membangkitkan pertanyaan mengenai induksi yang membingungkan para filosof dari zamannya sampai sekarang. Menurut Hume, pernyataan yang berda observasi tunggal betapapun besar jumlahnya, secara logis tak dapat menghasilkan suatu pernyataan umum yang tak terbatas. dalam induksi setelah diperoleh pengetahuan, maka akan dipergunakan ha-hal lain, seperti ilmu mengajarkan kita bahwa kalau logam dipanasi juga akan mengembang, bertotak dari teori ini kita tahu bahwa logam lain yang kalau dipanasi juga akan mengambang. Dari contoh di atas bisa diketahui bahwa induksi tersebut memberikan suatu pengetahuan yang disebut juga dengn pengetahuan sintetik.
3. Metode Deduktif
Deduksi adalah suatu metode yang menyimpan bahwa data¬-data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang harus ada dalam metode deduktif ialah adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. Ada bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jalan rnenerapkan secara empiris kesimpulan-kesimpulan yang bisa ditarik dari teori tersebut.

DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

Bagikan

MAKALAH Sejarah Perkembangan Filsafat

A.Sejarah Perkembangan Filsafat


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

Meski istilah philosophia (Φιλοσοφία) pertama kali dimunculkan oleh Pythagoras, namun orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filsuf ialah Thales (640-546 S.M.) dari Mileta (sekarang di pesisir barat Turki). Ia merupakan seorang Filsuf yang mendirikan aliran filsafat alam semesta atau kosmos dalam perkataan Yunani. Menurut aliran filsafat kosmos, filsafat adalah suatu penelaahan terhadap alam semesta untuk mengetahui asal mulanya, unsur-unsurnya dan kaidah-kaidahnya (The Liang Gie, 1999). Dalam buku History and Philosophy of Science karangan L.W.H. Hull (1950), menulis setidaknya sejarah filsafat dan ilmu dapat dibagi dalam beberapa periode, termasuk di dalamnya tokoh-tokoh yang terkenal pada periode itu.


SUKA BLOG KU???

 


Periode pertama, filsafat Yunani abad 6 SM
Pada masa ini ahli filsafatnya adalah Thales, Anaximandros, dan Anaximenes yang dianggap sebagai bapak-bapak fisafat dari Mileta. Thales berpendapat bahwa sumber kehidupan adalah air. Makhluk yang pertama kali hidup adalah ikan dan menusia yang pertama kali terlahir dari perut ikan. Thales juga berpendapat bahwa bumi terletak di atas air. Tentang bumi, Anaximandros mengatakan bahwa bumi persis berada di pusat jagat raya dengan jarak yang sama terhadap semua badan yang lain. Sementara Anaximenes dapat dikatakan sebagai pemikir pertama yang mengemukakan persamaan antara tubuh manusia dan jagat raya. Udara di alam semesta ibarat jiwa yang dipupuk dengan pernapasan di dalam tubuh manusia. Setelah mereka bertiga, Yunani kemudian memiliki pemikir-pemikir terkenal yang lebih berpengaruh lagi terhadap perkembangan fisafat, seperti Socrates, Plato, Aristoteles, Phythagoras, Hypocrates, dan lain sebagainya.

DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

Periode Kedua, Periode setelah kelahiran Al Masih (Abad 0-6 M) Pada masa ini pertentangan antara gereja yang diwakili oleh para pastur dan para raja yang pro kepada gereja, dengan para ulama filsafat. Sehingga pada masa ini filsafat mengalami kemunduran. Para raja membatasi kebebasan berfikir sehingga filsafat seolah-olah telah mati suri. Ilmu menjadi beku, kebenaran hanya menjadi otoritas gereja, gereja dan para raja yang berhak mengatakan dan menjadi sumber kebenaran.
Periode Ketiga, Periode kejayaan Islam (Abad 6-13 M) Pada masa ini dunia Kristen Eropa mengalami abad kegelapan, ada juga yang menyatakan periode ini sebagai periode pertengahan. Masa keemasan atau kebangkitan Islam ditandai dengan banyaknya ilmuan-ilmuan Islam yang ahli dibidang masing-masing, berbagai buku inilah diterbitkan dan ditulis. Di antara tokoh-tokoh tersebut adalah Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hanbali yang ahli dalam hokum Islam, Al-farabi ahli astronomi dan matematika, Ibnu Sina ahli kedokteran dengan buku terkenalnya yaitu The Canon of Medicine. Al-kindi ahli filsafat, Al-ghazali intelek yang meramu berbagai ilmu sehingga menjadi kesatuan dan kesinambungan dan mensintesis antara agama, filsafat, mistik dan sufisme . Ibnu Khaldun ahali sosiologi, filsafat sejarah, politik, ekonomi, social dan kenegaraan. Anzahel ahli dan penemu teori peredaran planet. Tetapi setelah perang salib terjadi umat Islam mengalami kemundurran, umat Islam dalam keadaan porak-poranda oleh berbagai peperangan.

DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI
Bagikan

Minggu, 14 November 2010

MAKALAH Hukum Jual Beli dalam Islam

A. Pengertian Jual Beli
Menjual adalah memindahkan hak milik kepada orang lain dengan harga, sedangkan membeli yaitu menerimanya. Allah telah menjelaskan dalam kitab-Nya yang mulia demikian pula Nabi shalallahu 'alaihi wasallam dalam sunnahnya yang suci beberapa hukum muamalah, karena butuhnya manusia akan hal itu, dan karena butuhnya manusia kepada makanan yang dengannya akan menguatkan tubuh, demikian pula butuhnya kepada pakaian, tempat tinggal, kendaraan dan sebagainya dari berbagai kepentingan hidup serta kesempurnaanya.
B. Hukum Jual Beli
Jual beli adalah perkara yang diperbolehkan berdasarkan al Kitab, as Sunnah, ijma serta qiyas
Allah Ta'ala berfirman : " Dan Allah menghalalkan jual beli Al Baqarah"
Allah Ta'ala berfirman : " tidaklah dosa bagi kalian untuk mencari keutaman (rizki) dari Rabbmu "
(Al Baqarah : 198, ayat ini berkaitan dengan jual beli di musim haji)
Dan Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda "Dua orang yang saling berjual beli punya hak untuk saling memilih selama mereka tidak saling berpisah, maka jika keduianya saling jujur dalam jual beli dan menerangkan keadaan barang-barangnya (dari aib dan cacat), maka akan diberikan barokah jual beli bagi keduanya, dan apabila keduanya saling berdusta dan saling menyembunyikan aibnya maka akan dicabut barokah jual beli dari keduanya"
(Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i, dan shahihkan oleh Syaikh Al Bany dalam shahih Jami no. 2886)



SUKA BLOG KU???

 



DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


Dan para ulama telah ijma (sepakat) atas perkara (bolehnya) jual beli, adapun qiyas yaitu dari satu sisi bahwa kebutuhan manusia mendorong kepada perkara jual beli, karena kebutuhan manusia berkaitan dengan apa yang ada pada orang lain baik berupa harga atau sesuaitu yang dihargai (barang dan jasa) dan dia tidak dapat mendapatkannya kecuali dengan menggantinya dengan sesuatu yang lain, maka jelaslah hikmah itu menuntut dibolehkannya jual beli untuik sampai kepada tujuan yang dikehendaki. .
C. Akad Jual Beli :
Akad jual beli bisa dengan bentuk perkataan maupun perbuatan :
• Bentuk perkataan terdiri dari Ijab yaitu kata yang keluar dari penjual seperti ucapan " saya jual" dan Qobul yaitu ucapan yang keluar dari pembeli dengan ucapan "saya beli "
• Bentuk perbuatan yaitu muaathoh (saling memberi) yang terdiri dari perbuatan mengambil dan memberi seperti penjual memberikan barang dagangan kepadanya (pembeli) dan (pembeli) memberikan harga yang wajar (telah ditentukan).
Dan kadang bentuk akad terdiri dari ucapan dan perbuatan sekaligus :
Berkata Syaikh Taqiyuddin Ibnu Taimiyah rahimahullah : jual beli Muathoh ada beberapa gambaran
1. Penjual hanya melakukan ijab lafadz saja, dan pembeli mengambilnya seperti ucapan " ambilah baju ini dengan satu dinar, maka kemudian diambil, demikian pula kalau harga itu dengan sesuatu tertentu seperti mengucapkan "ambilah baju ini dengan bajumu", maka kemudian dia mengambilnya.
2. Pembeli mengucapkan suatu lafadz sedang dari penjual hanya memberi, sama saja apakah harga barang tersebut sudah pasti atau dalam bentuk suatu jaminan dalam perjanjian.(dihutangkan)
3. Keduanya tidak mengucapkan lapadz apapun, bahkan ada kebiasaan yaitu meletakkan uang (suatu harga) dan mengambil sesuatu yang telah dihargai.


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

Bagikan

MAKALAH HAKIKAT KEIMANAN

A. NAQLIYYAH
Dalil (dasar) Naqliyyah adalah dalil-dalil yang berasal dari dua sumber yaitu Al-Qu’an dan Al-Hadits.
Adapun dalil yang bersumber dari Al-Qur’an adalah:
1. (الاخلاص:٤–١) قل هوالله احد. الله الصمد. لم يلد.ولم يولد. ولم يكن له كفوا احد
Artinya: Katakanlah (hai Muhammad): Tuhan itu tunggal, Tuhan tempat meminta, ia tidak beranak, tidak diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang dapat menyamai-Nya (Al-Ikhlas: 1-4).
Dari penjelasan ayat di atas, tergambar bahwa hakikat keimanan kepada Allah adalah meyakini bahwasanya Dia Maha Esa (Tunggal) bukan dua maupun tiga, Dia tempat menyandarkan segala persoalan, Dia bukan bapak dan juga bukan anak seseorang sebaimana anggapan orang Nashrani dan tidak ada yang dapat menyamai-Nya.
2. كل من عليها فان. ويبقى وجه ربك ذوالجلال والاكرام (الرحمان:٢٧-٢٦)
ِArtinya: Semua yang ada akan lenyap, dan yang kekal hanyalah Zat Tuhanmu, yang mempunyai kebesaran dan kemuliannya (Ar-Rahman: 26-27).
Dari penjelasan ayat ini kita bisa meyakini bahwa segala sesuatu yang ada pasti akan rusak, yang kekal hanyalah zat Allah SWT.



SUKA BLOG KU???

 



DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


Adapun dasar-dasar keimanan yang bersumber dari Hadits Nabi adalah diantaranya hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yaitu:
حديث ابى هريرة رضي الله عنه. قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يومابارزاللناس فاتاه رجل فقال: يارسول الله. ماالامان ؟ قال: ان تؤمن باالله وملائكته وكتابه ولقائه ورسله وتؤمن بالبعث الاخر,.(الحديث)
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.katanya pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW. berada bersama kaum muslimin datanglah seorang laku-laki kemudian orang itu bertanya kepada Beliau, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan iman?” ,Rasulullah menjawab, “yaitu kamu percaya kepada Allah, para malaikat, semua kitab yang diturunkan, hari pertemuan dengan-Nya, para rasul dan hari kebangkitan,……(Al-Hadits).
Dari penjelasan diatas baik dari Al-Qur’an maupun Hadits tersirat bahwa hakikat keimanan adalah mempercayai tentang Zat Allah SWT dan apa yang difirmankan-Nya dan mempercayai tentang keberadaan rasul-rasul Allah SWT dan apa yang disabdakan-Nya.
B. Aqliyyah
Setelah menilik dasar-dasar keimanan yang bersumber dari dalil-dalil Naqliyyah, selanjutnya kita akan melihat dasar-dasar hakikat keimanan yang bersumber dari Aqliyyah (pemikiran).
Pada dasarnya secara alamiah (instingtif) manusia selalu ingin bertuhan, oleh karena itu, kepercayaan (keimanan) kepada Tuhan merupakan kebutuhan setiap manusia. Maka tidaklah salah kalau William L. Resee mengatakan bahwa ilmu yang berhubungan dengan ketuhanan (theologia) telah bekembang sejak lama.
Selain itu juga, secara aqliyyah (pemikiran) yang sehat bahwa keimanan atau kepercayaan tentang ke-Esa-an Allah sangatlah masuk akal. Seperti yang kita telah ketahui bahwa semua yang ada di alam ini pasti ada yang menciptakannya dan dalam penciptaannya pun tidak akan pernah terjadi double pencipta, karena hal ini akan berdampak kepada kerusakan apa yang diciptakannya.
Keimanan kepada Rasulullah atau utusan-utusan Allah juga sangatlah rasional, hal ini dikarenakan bahwa Allah SWT. adalah Zat Yang Maha Agung yang tidak dapat dilihat dengan mata kepala dan tidak akan mungkin untuk menyampaikan wahyu-Nya langsung kepada hambanya, oleh karena itu, diutuslah para rasul untuk menyampaikan wahyu dari Allah SWT.


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


Bagikan

PENGERTIAN ILMU KALAM

Kata kalam merupakan kata yang tidak asing lagi dalam kehidupan masyarakat terutama masyarakat Islam, karena kata kalam banyak terdapat dalam Al-Qur’an maupun dalam buku-buku Islam.
Contohnya, dalam Ilmu Nahwu seperti dalam kitab Jurmiyah, kata kalam berarti :
اللفظ المركب المفيد
(Kata-kata yang tersusun dengan sengaja untuk menunjukkan suatu maksud tertentu atau pengertian).
Dan juga salah satu ayat yang terkandung di dalamnya kata kalam adalah surat An-Nisa’ : 164 yang berbunyi: وكلم الله موسى تكليما (النساء:١٦٤)
Artinya: Dan Allah telah berbicara kepada musa secara langsung (An-Nisa: 164)
Dari paparan di atas maka dapat di simpulkan bahwa kalam secara harfiyah (etimologi) adalah perkataan atau pembicaraan.
Sedangkan kalam menurut istilah (terminologi) adalah sebagaimana yang di kemukan oleh beberapa para pakar di bawah ini.


SUKA BLOG KU???

 



DOWNLAOD MAKALAH INI DISINI



1. Al-Farabi
Al-Farabi menyebutkan bahwa ilmu kalam adalah displin ilmu yang membahas dzat dan sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai masalah mati yang berlandaskan doktrin Islam. Ujung penekanannya adalah memproduksi ilmu ketuhanan secara filosofis.



2. Ibnu Khaldun
Menurut Ibnu Khaldun ilmu kalam adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional.
 Istilah-Istilah Lain Ilmu Kalam
Adapun istilah lain dari ilmu kalam tersebut adalah:
a) Ilmu Tauhid
Ilmu kalam yang kita kenal sekarang ini disebut juga dengan ilmu tauhid, karena tujuannya adalah menetapkan keeseaan Allah dalam zat, sifat dan af’al-Nya.
b) Ilmu Ushuluddin
Ilmu kalam disebut juga ilmu ushuluddin atau ilmu aqaid, karena yang menjadi pokok pembahasan dalam ilmu kalam adalah persoalan pokok ajaran agama Islam.
c) Teologi Islam
Teologi berasal dari kata yunani, yaitu “theos” yang berarti Tuhan dan “logos” yang berarti ilmu. Jadi teologi berarti ilmu yang mempelajari tentang ketuhanan atau ilmu ketuhanan.
Ilmu kalam dinamakan juga dengan teologi Islam karena sama-sama membahas tentang kepercayaan terhadap atau tentang Tuhan dengan segala aspeknya dan pertaliannya dengan alam semesta.
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa penamaan ilmu kalam dengan ilmu tauhid, ilmu ushuluddin maupun teologi Islam, lebih karena adanya persamaan diantara ilmu-ilmu tersebut. Akan tetapi, diantara semua ilmu tersebut juga mempunyai perbedaan antara satu dengan yang lainnya.

 Ruang Lingkup Kajian Ilmu Kalam
Adapun Ruang Lingkup Pembahasan dari Teology Islam (Ilmu Kalam) itu adalah :
 Ilahiyyaat yaitu masalah ketuhanan, membicarakan masalah :
1. Dzat Tuhan
2. Nama dan sifat Tuhan
3. Perbuatan Tuhan.
 Annubuwwaat yaitu masalah kenabian, membicarakan :
1. Kemukjizatan nabi-nabi
2. Nabi-nabi terakhir
 Assam’iyyaat yaitu hal-hal yang tak mungkin kita ketahui melainkan ada informasi dari nabi, yaitu berbicara masalah wahyu, yaitu meliputi antara lain :
1. Masalah azab kubur
2. Neraka
3. Surga
4. Dsb. Semua hal-hal yang tidak akan pernah kita ketahui kecuali ada berita dari para Nabi dan Rasul-Nya.


DOWNLAOD MAKALAH INI DISINI


Bagikan

RESUME ILMU KALAM

Dasar-Dasar Normatif (Naqliyyah) Dan Penalaran (Aqliyyah) Tentang Hakikat Keimanan

Dasar-Dasar Normatife (Naqliyyah) dan Penalaran (Aqliyyah) Tentang Hakikat Keimanan
• Dasar-dasar al-qur’an dan hadist.
1. Al-Qur’an
Sebagai sumber ilmu kalam, al-qur’an banyak menyinggung hal yang berkaitan dengan masalah ketuhanan. Diantaranya:
 Q.S. an-nisa ayat 125. Ayat ini menunjukkan bahwa tuhan menurunkan aturan berupa agama. Seseorang akan dikatakan telah melaksanakan aturan agama apabila melaksankannya dengan ikhlas karena allah.
 Q.S. al-hajj ayat 78. Ayat ini menjelaskan bahwa seseorang yang ingin melakukan suatu kegiatan yang sungguh-sungguh akan dikatakan sebagai “ jihad” kalau dilakukannya hanya karena allah SWT semata.


SUKA BLOG KU???

 



DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI



2. Hadist
Ada beberapa hadist yang kemudian hadist tersebut di pahami oleh sebagian ulama sebagai prediksi Nabi mengenai kemunculan berbagai golongan dalam ilmu kalam, diantara hadist-hadist tersebut adalah:
 Hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, r.a. Ia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: Orang-orang yahudi akan terpecah belah menjadi 72 golongan dan ummat ku akan terpecah belah menjadi 70 golongan.
 Hadist yang diriwayatkan dari Abdullah bin umar. Ia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: Akan menimpa ummatku apa yang pernah menimpa Bani Israil. Bani Irail telah terpecah belah menjadi 72 golongan, dan ummatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan. Semunya akan masuk neraka kecuali satu golongan saja, “ siapa mereka itu, wahai Rasulullah.?” Tanya para sahabat. Rasulullah menjawab “ mereka adalah orang yang mengikuti jejakku dan sahabatku.
• Dasar-dasar Rasio ( Filsafat dan Ilmu-ilmu sosial)
Pemikiran manusia dalam hal ini, baik berupa pemikiran ummat islam maupun ummat non islam.
Sebelum filsafat yunani masuk dan berkembang di dunia islam, ummat islam sendiri telah menggunakan pemikiran rasionalnya untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan ayat-ayat al-Qur’an.
Penggunaan pemikiran islam sebagai sumber ilmu kalam adalah ijtihad yang dilakukan oleh para Mutakallim dalam persoalan-persoalan tertentu yang tidak ada penjelasannya dalam al-Qur’an dan Hadist, misalnya persoalan manzillah bain al-manzillatain (posisi tangan diantara dua tangan) dikalangan mu’tazilah; persoalan ma’shum dan bada dikalangan syi’ah, dan persoalan kasab dikalangan asy’ariayah.
Adapun sumber ilmu kalam berupa pemikiran yang berasal dari luar islam dapat di klasifikasikan sebagai berikut:pemikiran non muslim yang telah menjadi peradaban lalu di transfer dan diasimilasikan dengan pemikiran ummat islam. Proses transfer ini dan asimilasi ini dapat dimaklumi karena sebelum islam masuk dan berkembang, dunia Arab adalah suatu wilayah tempat di turunkannya agama-agama samawi lainnya.
• Ilmu kalam sebagai persoalan sosial politik dan politik keagamaan
Menurut Harun Nasution, kemunculan persoalan kalam dipicu oleh persoalan politik yang menyangkut peristiwa pembunuhan ‘Utsman bin Affan’ yang berbuntut pada penolakan mu’awayiah atas kekekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Ketegangan antara mu’awyiah dan Ali bin Abi Tholib mengkristal menjadi perang siffin yang berakhir dengan keputusan tahkim (arbitrase), sikap Ali yang menerima tipu muslihat Amr bin Al-ash, utusan dari pihak Mu’awyiah dalam tahkim, sungguhpun dalam keadaan terpaksa tidak di setujui oleh sebagian tentaranya. Mereka berpendapat bahwa persoalan yang terjadi saat itu tidak diputuskan melalui tahkim. Putusan hanya datang dari Allah dengan kembali kepada hukum-hukum yang telah ada dalam al-Qur’an.
Harun lebih lanjut melihat bahwa persoalan kalam yang pertama kalai muncul adalah persoalan siapa yang kafir dan siapa yang tidak kafir. Dalam arti siapa yang keluar dari islam dan siapa yang masih tetap dalam islam.



DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


Bagikan

MAKALAH Aliran-Aliran Filsafat

A.Filsafat idealisme
Aliran idealisme kenyataannya sangat identik dengan alam dan lingkungan sehingga melahirkan dua macam realita. Pertama, yang tampak yaitu apa yang dialami oleh kita selaku makhluk hidup dalam lingkungan ini seperti ada yang datang dan pergi, ada yang hidup dan ada yang demikian seterusnya. Kedua, adalah realitas sejati, yang merupakan sifat yang kekal dan sempurna (idea), gagasan dan pikiran yang utuh di dalamnya terdapat nilai-nilai yang murni dan asli, kemudian kemutlakan dan kesejatian kedudukannya lebih tinggi dari yang tampak, karena idea merupakan wujud yang hakiki.
Prinsipnya, aliran idealisme mendasari semua yang ada. Yang nyata di alam ini hanya idea, dunia idea merupakan lapangan rohani dan bentuknya tidak sama dengan alam nyata seperti yang tampak dan tergambar. Sedangkan ruangannya tidak mempunyai batas dan tumpuan yang paling akhir dari idea adalah arche yang merupakan tempat kembali kesempurnaan yang disebut dunia idea dengan Tuhan, arche, sifatnya kekal dan sedikit pun tidak mengalami perubahan.


SUKA BLOG KU???

 




DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


Karena dalam spirit persaudaraan terkandung suatu pendekatan seseorang kepada yang lain. Seseorang tidak sekadar menuntuk hak pribadinya, namun hubungan manusia yang satu dengan yang lainnya terbingkai dalam hubungan kemanusiaan yang saling penuh pengertian dan rasa saling menyayangi. Sedangkan tujuan secara sintesis dimaksudkan sebagai gabungan antara tujuan individual dengan sosial sekaligus, yang juga terekspresikan dalam kehidupan yang berkaitan dengan Tuhan.

B. Fisafat Realisme
Aliran Realisme, yang menggambarkan bahwa ajaran materialis dan idealisme yang bertentangn itu, tidak sesuai debngan kanyataan. Sesungguhnya, realitas kesemestaan, terutama kehidupan bukanlah benda ( materi ) semata – mata. Realitas adalah perpaduan benda ( materi dan jasmaniah ) dengan yang nonmateri ( spiritual, jiwa, dan rohani).
Realisme metaphisik bertolak dart asumsi dasar bahwa alam semesta
ini teratur. Keteraturan itu bersifat obyektif metaphisik; dalam makna bahwa keteraturan obyektif itu disebut oleh Popper metaphisik, karena untestable. kalau diperbandingkan dengan rasionalisme, dekat dalam makna yakni sarna¬-sama berangkat dari grand concept, bedanya adalah rasionalisme menguji hipotesis dengan dengan teknik uji verifikasi, sedangkan bagi realisme metaphisik menguji grand theory-nya dengan uji falsifikasi (uji kesalahan : sic.). Kemudian kalau diperbandingkan dengan phenomenologik, maka sama¬-sama bersifat holistik. Dan mencari makna esensial, tetapi berbeda dalam cara penyimpulan, yaitu phenomenologik terbatas pada penyinlpulan ideognaphik, sedangkan realisme metaphisik berupaya membuat penyimpulan nomothetik.


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

Bagikan

Sabtu, 13 November 2010

MAKALAH FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Filsafat Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.



SUKA BLOG KU???

 


Ciri-ciri berfikir filosfi :
1. Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.
2. Berfikir secara sistematis.
3. Menyusun suatu skema konsepsi, dan
4. Menyeluruh.


DOWNLOAD MAKALAH SELENGKAPNYA DISINI


Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu adalah:
Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis.
Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif.
Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi murupakan hakitat yang asli dan abadi.

Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan minusia.
Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah :
1. Sebagai dasar dalam bertindak.
2. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
3. Untuk mengurangi salah paham dan konflik.
4. Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.


DOWNLOAD MAKALAH SELENGKAPNYA DISINI

Bagikan

MAKALAH Manusia dan Pendidikan


Ajaran Islam memandang manusia sebagai tubuh, akal dan hati nurani. Potensi dasar manusia yang dikembangkan itu, tidak lain adalah bertuhan dan cenderung kepada kebaikan bersih dari dosa, berilmu pengetahuan serta bebas memilih dan berkreasi. kemampuan kreatif manusia pun berkembang secara bertahap sesuai ukuran tingkat kekuatan dan kelemahan unsur penunjang kreativitas seperti pendengaran, penglihatan serta pikiran. Sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi, manusia dituntut mampu mengelola alam dengan beragam ilmu pengetahua
Tampaklah bahwa manusia itu sangat membutuhkan pendidikan. Karena melalui pendidikan manusia dapat mempunyai kemampuan-kemampuan mengatur dan mengontrol serta menentukan dirinya sendiri. Melalui pendidikan pula perkembangan kepribadian manusia dapat diarahkan kepada yang lebih baik. Dan melalui pendidikan kemampuan tingkah laku manusia dapat didekati dan dianalisis secara murni.



SUKA BLOG KU???

 



DOWNLOAD MAKALAH SELENGKAPNYA DISINI


Dalam hidupnya manusia digerakan sebagian oleh kebutuhan untuk mencapai sesuatu, dan sebagian lagi oleh tanggung jawab sosial dalam masyarakat. Manusia bukan hanya mempunyai kemampuan-kemampuan, tetapi juga mempunyai keterbatasan-keterbatasan, dan juga tidak hanya mempunyai sifat-sifat yang baik, namun juga mempunyai sifat-sifat yang kurang baik.
Manusia sebagai “Homo Sapiens”. Artinya, makhluk yang mempunyai kemampuan untuk berilmu pengetahuan. Salah satu insting manusia adalah selalu cenderung ingin mengetahui segala sesuatu disekelilingnya, yang belum diketahuinya. Berawal dari rasa ingin tahu maka timbulah ilmu pengetahuan.
Pendidikan bagi manusia dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, mengenai apapun bentuk isi, tingkatan status dan metoda apa yang digunakan dalam proses pendidikan tersebut, baik formal maupun non-formal, baik dalam rangka kelanjutan pendidikan di sekolah maupun sebagai pengganti pendidikan di sekolah, di tempat kursus, pelatihan kerja maupun di perguruan tinggi, yang membuat manusia mampu mengembangkan kemampuan, keterampilan, memperkaya khasanah pengetahuan, meningkatkan kualifikasi keteknisannya atau keprofesionalannya dalam upaya mewujudkan kemampuan ganda yakni di suatu sisi mampu mengembangankan pribadi secara utuh dan dapat mewujudkan keikutsertaannya dalam perkembangan sosial budaya, ekonomi, dan teknologi secara bebas, seimbang, dan berkesinambungan.Dalam hal ini, terlihat adanya tekanan rangkap bagi perwujudan yang ingin dikembangkan dalam aktivitas kegiatan di lapangan. Pertama untuk mewujudkan pencapaian perkembangan setiap individu, dan kedua untuk mewujudkan peningkatan keterlibatannya (partisipasinya) dalam aktivitas sosial dari setiap individu yang bersangkutan. Tambahan pula, bahwa pendidikan seorang manusia mencakup segala aspek pengalaman belajar yang diperlukan oleh manusia, baik pria maupun wanita, sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuannya masing-masing.


DOWNLOAD MAKALAH SELENGKAPNYA DISINI

Bagikan

Sabtu, 06 November 2010

MEMPERBAIKI FLASH DISK

JJika anda mengalami masalah seperti ini, maka ada Beberapa hal yang patut dicurigai ketika UFD (USB Flash Disk) yang kita miliki tidak terdeteksi saat dicolok ke PC, antara lain :
- Port USB Rusak
- Setting bermasalah ( Bios, Windows)
- Driver bermasalah
- Rusak secara Fisik
- dll



Untuk mencoba mengatasinya maka dapat dilakukan beberapa hal berikut ini :

1. Coba colok USB kita pada Port USB yang lain /pindah-pindah, jika belum berhasil coba colokan ke PC lain, apabila berhasil maka USB kita tidak bermasalah dan kecurigaan 100% kepada PC.

2. Atau dilakukan sebaliknya, coba colokan USB lain di PC kita (jika ada)/ atau perangkat lain yang menggunakan usb port. Dengan asumsi, jika alat yang kita hubungkan terdeteksi, maka port USB tidak bermasalah.

3. Cek di settingan BIOS barangkali disable sengaja atau tidak, hal ini bisa saja terjadi perubahan setting dengan tidak kita sadari manakala baterai MotherBoard kita udah soak / lemah.

4. Cek pada registry, caranya :
- Klik Start > Run



- Ketikan : regedit kemudian enter
- Masuk ke : HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\UsbStor



- Pada value Dwords harus bernilai 3 (enable), jika bukan 3 maka update dengan 3 lalu close dan restart




5. Kemungkinan yang lainnya adalah PC terjangkit Virus, maka harus dibersihkan dari virus dengan menggunakan anti virus

6. Jika mencurigai sebuah software yang baru diinstall sebagai penyebabnya maka coba uninstall dahulu software tersebut

7. Atau mungkin sahabat perlu mencoba menggunakan software utiliti “usb prep 8”, yang sudah saya atur dan tinggal di gunakan. Karena menurut pengalaman yang sering saya temukan aplikasi sangat Ampuh untuk membuat USB Flash disk anda menjadi baru kembali dalam waktu 2 sampai 3 menit saja. Jika anda berminat silahkan download. Dalam aplikasi ini saya sudah ekstrak bersama cara penggunaan nya jadi anda tinggal menggunakannya saja.

Download USB PREP 8 disini.

SUKA BLOG KU???

 

Bagikan

Jumat, 05 November 2010

MAKALAH HADITS JILID (3)

SEJARAH PENGUMPULAN DAN PERKEMBANGAN HADIT’S

1. Periode Periwayatan Hadits dengan Lisan dan Menjaganya dengan Hafalan (abad ke-I H)


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

Pada periode ini (sahabat dan tabi'in senior) belum dibukukan melainkan dijaga dalam hafalan, karena nabi SAW pernah melarang mereka menulis hadits-hadits beliau sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim : Janganlah kalian menulisi dariku selain al-Qur'an, dan barangsiapa yang telah menulis sesuatu selain al-Qur'an maka ia harus menghapusnya. Walaupun akhirnya beliau SAW membolehkannya, yaitu pada hari penaklukan Makkah pada para sahabat : Tulislah apa yang aku sampaikan untuk abu Syah. Dan membolehkan AbduLLAH bin Amr bin Ash untk menulis hadits-hadits darinya.





DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

Saat nabi SAW wafat para sahabat berinisiatif untuk menulis al-Qur'an dalam bentuk mushaf dan tidak membukukan hadits nabi SAW melainkan bersungguh-sungguh menyebarkannya dalam bentuk hafalan mereka.


2. Periode Penulisan dan Pembukuan Hadits (abad ke-II H)

Dengan tersebarnya Islam, terpencarnya sahabat dan sebagian wafat, maka mulai terasa perlunya pembukuan hadits. Hal ini menggerakkan khalifah Umar bin Abdul Aziz (menjabat th 99H-101H) untuk memerintahkan para ulama terutama pada Abubakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm (qadhi Madinah) dan Muhammad bin Muslim bin UbaidiLLAH bin AbduLLAH bin Syihab az Zuhri al-Madani (tokoh ulama Hijaz dan Syam 124 H).


SUKA BLOG KU???

 



Setelah kedua tokoh ini maka mulailah banyak yang mengikuti mereka seperti Ibnu Juraij (150-H) dan Ibnu Ishaq (151-H) di Makkah; Ma'mar (153-H) di Yaman; al-Auza'i (156-H) di Syam; Malik (179-H), Abu Arubah (156-H) dan Hammah bin Salamah (176-H) di Madinah; Sufyan ats-Tsauri (161-H) di Kufah; AbduLLAH bin Mubarak (181-H) di Khurasan; Husyaim (188-H) di Wasith; Jarir bin abdul Hamid (188-H) di Ray. Mereka tidak hanya menulis hadits-hadits nabi SAW saja, tetapi juga atsar para sahabat dan tabi'in.

Kitab-kitab hadits yang masyhur di masa itu adalah :
(1) Mushannaf oleh Syu'bah bin al-Hajjaj (160-H)
(2) Mushannaf oleh Al-Laits bin Sa'ad (175-H)
(3) Al-Muwaththa' oleh Malik bin Anas al-Madani, Imam Darul Hijrah (179-H).
(4) Mushannaf oleh Sufyan bin Uyainah (198-H)
(5) Al-Musnad oleh asy-Syafi'i (204-H)
(6) Jami al-Imam oleh Abdurrazzaq bin Hammam ash-Shan'ani (211-H)

3. Periode Penyaringan Hadits dari Perkataan para Shahabat dan Tabi'in (abad ke-III H)
Yaitu dimana tidak ditulis kecuali hadits-hadits nabi SAW saja, sehingga mulai disusun kitab-kitab musnad yang bersih dari fatwa-fatwa, seperti musnad Imam Ahmad bin Hanbal. Walaupun demikian, masih tercampur dengan hadits-hadits dha'if bahkan maudhu', sehingga pada pertengahan abad-III ini para ulama membuat kaidah-kaidah dan syarat-syarat hadits shahih. Sehingga muncul ide-ide untuk mengumpulkan yang shahih-shahih saja yang dipelopori oleh Imam Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Bardizbah al-Bukhari (Imam Bukhari) dengan karyanya Jami'us Shahih dan disusul oleh muridnya Imam Muslim bin Hajjaj bin Muslim al-Qusyairi an-Naisaburi (Imam Muslim), sehingga abad ini merupakan abad keemasan bagi hadits dengan munculnya para ahli hadits terkemuka dan disusunnya kutubus-sittah (6 kumpulan hadits) yang memuat hampir seluruh hadits-hadits yang shahih.

Diantara kitab-kitab hadits yang sudah tersusun waktu itu adalah :
(1) Mushannaf Said bin Manshur (227-H)
(2) Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (235-H)
(3) Musnad Imam Ahmad bin Hanbal (241-H)
(4) Shahih al-Bukhari (251-H)
(5) Shahih Muslim (261-H)
(6) Sunan Abu Daud (273-H)
(7) Sunan Ibnu Majah (273-H)
(8) Sunan At-Tirmidzi (279-H)
(9) Sunan An-Nasa'i (303-H)
(10) Al-Muntaqa fil Ahkam Ibnu Jarud (307-H)
(11) Tahdzibul Atsar Ibnu Jarir at-Thabari (310-H)


4. Periode Penyempurnaan (Abad-IV H)

Yaitu pemisahan antara ulama mutaqaddimin (salaf) yang metode mereka adalah berusaha sendiri dalam meneliti perawi, menghafal hadits sendiri serta menyelidiki sendiri sampai pada tingkat sahabat dan tabi'in. Sedangkan ulama muta'akhkhirin (khalaf) ciri mereka dalam menyusun karyanya adalah dengan menukil dari kitab-kitab yang telah disusun oleh salaf, menambahkan, mengkritik dan men-syarah-nya (memberikan ulasan tentang isi hadits-hadits tersebut).

Kitab-kitab hadits yang termasyhur pada abad ini diantaranya adalah :
(1) Shahih Ibnu Khuzaimah (311-H)
(2) Shahih Abu Awwanah (316-H)
(3) Shahih Ibnu Hibban (354-H)
(4) Mu'jamul Kabir, Ausath dan Shaghir, oleh At-Thabrani (360-H)
(5) Sunan Daraquthni (385-H)


5. Periode Klasifikasi dan Sistemisasi Penyusunan Kitab-kitab Hadits (Abad-V H)

Yaitu dengan mengklasifikasikan hadits, cara pengumpulannya, kandungannya dan tema-tema yang sama. Disamping itu juga mensyarah dan meringkas kitab-kitab hadits sebelumnya, sehingga muncullah berbagai kitab-kitab hadits hukum, seperti :
(1) Sunanul Kubra, al-Baihaqi (384-458 H).
(2) Muntaqal Akhbar, Majduddin al-Harrani (652-H).
(3) Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Ibnu Hajar al-Asqalani (852-H).

Dan berbagai kitab targhib wa tarhib (kitab yang berisi berbagai hal untuk menggemarkan dalam beribadah dan mengancam bagi yang lalai), seperti :
(1) At-Targhib wa Tarhib, Imam al-Mundziri (656-H).
(2) Riyadhus Shalihin, oleh Imam Nawawi (767-H).

DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

SEBELUMNYA (KLICK DISINI)


Bagikan

MAKALAH HADITS (JILID 2)

H ADITS YANG DILIHAT DARI BANYAK SEDIKITNYA PERAWI


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

A. Hadits Mutawatir

Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok orang dari beberapa sanad yang tidak mungkin sepakat untuk berdusta. Berita itu mengenai hal-hal yang dapat dicapai oleh panca indera. Dan berita itu diterima dari sejumlah orang yang semacam itu juga. Berdasarkan itu, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu hadits bisa dikatakan sebagai hadits Mutawatir:
Isi hadits itu harus hal-hal yang dapat dicapai oleh panca indera.
Orang yang menceritakannya harus sejumlah orang yang menurut ada kebiasaan, tidak mungkin berdusta. Sifatnya Qath'iy. Pemberita-pemberita itu terdapat pada semua generasi yang sama.



SUKA BLOG KU???

 



B. Hadits Ahad

Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang atau lebih tetapi tidak mencapai tingkat mutawatir. Sifatnya atau tingkatannya adalah "zhonniy". Sebelumnya para ulama membagi hadits Ahad menjadi dua macam, yakni hadits Shahih dan hadits Dha'if. Namun Imam At Turmudzy kemudian membagi hadits Ahad ini menjadi tiga macam, yaitu:



DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

1. Hadits Shahih
Menurut Ibnu Sholah, hadits shahih ialah hadits yang bersambung sanadnya. Ia diriwayatkan oleh orang yang adil lagi dhobit (kuat ingatannya) hingga akhirnya tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih shahih) dan tidak mu'allal (tidak cacat). Jadi hadits Shahih itu memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
1 Kandungan isinya tidak bertentangan dengan Al-Qur'an.
2 Harus bersambung sanadnya
3 Diriwayatkan oleh orang / perawi yang adil.
4 Diriwayatkan oleh orang yang dhobit (kuat ingatannya)
5 Tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih shahih)
6 Tidak cacat walaupun tersembunyi.

2. Hadits Hasan
Ialah hadits yang banyak sumbernya atau jalannya dan dikalangan perawinya tidak ada yang disangka dusta dan tidak syadz.

3. Hadits Dha'if
Ialah hadits yang tidak bersambung sanadnya dan diriwayatkan oleh orang yang tidak adil dan tidak dhobit, syadz dan cacat.

MENURUT MACAM PERIWAYATANNYA

A. Hadits yang bersambung sanadnya
Hadits ini adalah hadits yang bersambung sanadnya hingga Nabi Muhammad SAW. Hadits ini disebut hadits Marfu' atau Maushul.

B. Hadits yang terputus sanadnya

1. Hadits Mu'allaq
Hadits ini disebut juga hadits yang tergantung, yaitu hadits yang permulaan sanadnya dibuang oleh seorang atau lebih hingga akhir sanadnya, yang berarti termasuk hadits dha'if.

2. Hadits Mursal
Disebut juga hadits yang dikirim yaitu hadits yang diriwayatkan oleh para tabi'in dari Nabi Muhammad SAW tanpa menyebutkan sahabat tempat menerima hadits itu.

3. Hadits Mudallas
Disebut juga hadits yang disembunyikan cacatnya. Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sanad yang memberikan kesan seolah-olah tidak ada cacatnya, padahal sebenarnya ada, baik dalam sanad ataupun pada gurunya. Jadi hadits Mudallas ini ialah hadits yang ditutup-tutupi kelemahan sanadnya.

4. Hadits Munqathi
Disebut juga hadits yang terputus yaitu hadits yang gugur atau hilang seorang atau dua orang perawi selain sahabat dan tabi'in.

5. Hadits Mu'dhol
Disebut juga hadits yang terputus sanadnya yaitu hadits yang diriwayatkan oleh para tabi'it dan tabi'in dari Nabi Muhammad SAW atau dari Sahabat tanpa menyebutkan tabi'in yang menjadi sanadnya. Kesemuanya itu dinilai dari ciri hadits Shahih tersebut di atas adalah termasuk hadits-hadits dha'if.


HADITS-HADITS DHA'IF DISEBABKAN OLEH CACAT PERAWI


A. Hadits Maudhu'
Yang berarti yang dilarang, yaitu hadits dalam sanadnya terdapat perawi yang berdusta atau dituduh dusta. Jadi hadits itu adalah hasil karangannya sendiri bahkan tidak pantas disebut hadits.

B. Hadits Matruk
Yang berarti hadits yang ditinggalkan, yaitu hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi saja sedangkan perawi itu dituduh berdusta.

C. Hadits Mungkar
Yaitu hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi yang lemah yang bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang terpercaya / jujur.

D. Hadits Mu'allal
Artinya hadits yang dinilai sakit atau cacat yaitu hadits yang didalamnya terdapat cacat yang tersembunyi. Menurut Ibnu Hajar Al Atsqalani bahwa hadis Mu'allal ialah hadits yang nampaknya baik tetapi setelah diselidiki ternyata ada cacatnya. Hadits ini biasa disebut juga dengan hadits Ma'lul (yang dicacati) atau disebut juga hadits Mu'tal (hadits sakit atau cacat).

E. Hadits Mudhthorib
Artinya hadits yang kacau yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi dari beberapa sanad dengan matan (isi) kacau atau tidak sama dan kontradiksi dengan yang dikompromikan.

F. Hadits Maqlub
Artinya hadits yang terbalik yaitu hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang dalamnya tertukar dengan mendahulukan yang belakang atau sebaliknya baik berupa sanad (silsilah) maupun matan (isi).

G. Hadits Munqalib
Yaitu hadits yang terbalik sebagian lafalnya hingga pengertiannya berubah.

H. Hadits Mudraj
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang didalamnya terdapat tambahan yang bukan hadits, baik keterangan tambahan dari perawi sendiri atau lainnya.

I. Hadits Syadz
Hadits yang jarang yaitu hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah (terpercaya) yang bertentangan dengan hadits lain yang diriwayatkan dari perawi-perawi (periwayat / pembawa) yang terpercaya pula. Demikian menurut sebagian ulama Hijaz sehingga hadits syadz jarang dihapal ulama hadits. Sedang yang banyak dihapal ulama hadits disebut juga hadits Mahfudz.

BEBERAPA PENGERTIAN (ISTILAH) DALAM ILMU HADITS

A. Muttafaq 'Alaih
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sumber sahabat yang sama, atau dikenal juga dengan Hadits Bukhari - Muslim.

B. As Sab'ah
As Sab'ah berarti tujuh perawi, yaitu:
Imam Ahmad
Imam Bukhari
Imam Muslim
Imam Abu Daud
Imam Tirmidzi
Imam Nasa'i
Imam Ibnu Majah

C. As Sittah
Yaitu enam perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Ahmad bin Hanbal.

D. Al Khamsah
Yaitu lima perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Bukhari dan Imam Muslim.

E. Al Arba'ah
Yaitu empat perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Ahmad, Imam Bukhari dan Imam Muslim.

F. Ats tsalatsah
Yaitu tiga perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim dan Ibnu Majah.

G. Perawi
Yaitu orang yang meriwayatkan hadits.

H. Sanad
Sanad berarti sandaran yaitu jalan matan dari Nabi Muhammad SAW sampai kepada orang yang mengeluarkan (mukhrij) hadits itu atau mudawwin (orang yang menghimpun atau membukukan) hadits. Sanad biasa disebut juga dengan Isnad berarti penyandaran. Pada dasarnya orang atau ulama yang menjadi sanad hadits itu adalah perawi juga.

I. Matan
Matan ialah isi hadits baik berupa sabda Nabi Muhammad SAW, maupun berupa perbuatan Nabi Muhammad SAW yang diceritakan oleh sahabat atau berupa taqrirnya.


BEBERAPA KITAB HADITS YANG MASYHUR / POPULER

1. Shahih Bukhari
2. Shahih Muslim
3. Riyadhus Shalihin


DAFTAR PUSTAKA

Ikhtisar Mushthalahul Hadits, Drs. Fatchur Rahman
http://id.wikipedia.org/wiki/hadits
DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


SEBELUMNYA NYA (KLICK DISINI)


SELANJUT NYA (KLICK DISINI)


Bagikan

MAKALAH HADIT'S ( JILID 1)

Pengertian Hadit's

1. PENGERTIAN HADIT’S

DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


Hadits (الحديث) Secara harfiah berarti perkataan atau percakapan. Jika dimaknai maka Hadits (الحديث adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Definisi ini mengandung empat macam unsur: perkataan, perbuatan, pernyataan, dan sifat-sifat atau keadaan-keadaan Nabi Muhammad saw. yang lain, yang semuanya hanya disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. saja, tidak termasuk hal-hal yang disandarkan kepada sahabat dan tidak pula kepada tabi'in.


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI



1. Perkataan

Yang dimaksud dengan perkataan Nabi Muhammad saw. ialah perkataan yang pernah beliau ucapkan dalam berbagai bidang: syariat, akidah, akhlak, pendidikan, dan sebagainya. Contoh perkataan beliau yang mengandung hukum syariat seperti berikut. Nabi Muhammad saw. bersabda (yang artinya), "Hanya amal-amal perbuatan itu dengan niat, dan hanya bagi setiap orang itu memperoleh apa yang ia niatkan ... (dan seterusnya)." Hukum yang terkandung dalam sabda Nabi tersebut ialah kewajiban niat dalam seala amal perbuatan untuk mendapatkan pengakuan sah dari syara'.





SUKA BLOG KU???

 



2. Perbuatan

Perbuatan Nabi Muhammad saw. merupakan penjelasan praktis dari peraturan-peraturan yang belum jelas cara pelaksanaannya. Misalnya, cara cara bersalat dan cara menghadap kiblat dalam salat sunah di atas kendaraan yang sedang berjalan telah dipraktikkan oleh Nabi dengan perbuatannya di hadapan para sahabat. Perbuatan beliau tentang hal itu kita ketahui berdasarkan berita dari sahabat Jabir r.a., katanya, "Konon Rasulullah saw. bersalat di atas kendaraan (dengan menghadap kiblat) menurut kendaraan itu menghadap. Apabila beliau hendak salat fardu, beliau turun sebentar, terus menghadap kiblat." (HR Bukhari).
Tetapi, tidak semua perbuatan Nabi saw. itu merupakan syariat yang harus dilaksanakan oleh semua umatnya. Ada perbuatan-perbuatan Nabi saw. yang hanya spesifik untuk dirinya, bukan untuk ditaati oleh umatnya. Hal itu karena adanya suatu dalil yang menunjukkan bahwa perbuatan itu memang hanya spesifik untuk Nabi saw. Adapun perbuatan-perbuatan Nabi saw. yang hanya khusus untuk dirinya atau tidak termasuk syariat yang harus ditaati antara lain ialah sebagai berikut.

A. Rasulullah saw. diperbolehkan menikahi perempuan lebih dari empat orang, dan menikahi perempuan tanpa mahar. Sebagai dalil adanya dispensasi menikahi perempuan tanpa mahar ialah firman Allah (yang artinya) sebagai berikut. "... dan Kami halalkan seorang wanita mukminah menyerahkan dirinya kepada Nabi (untuk dinikahi tanpa mahar) bila Nabi menghendaki menikahinya, sebagai suatu kelonggaran untuk engkau (saja), bukan untuk kaum beriman umumnya." (Al-Ahzab: 50).

B. Sebagian tindakan Rasulullah saw. yang berdasarkan suatu kebijaksanaan semata-mata, yang bertalian dengan soal-soal keduniaan: perdagangan, pertanian, dan mengatur taktik perang. Misalnya, pada suatu hari Rasulullah saw. pernah kedatangan seorang sahabat yang tidak berhasil dalam penyerbukan putik kurma, lalu menanyakannya kepada beliau, maka Rasulullah menjawab bahwa "kamu adalah lebih tahu mengenai urusan keduiaan". Dan, pada waktu Perang Badar Rasulullah menempatkan divisi tentara di suatu tempat, yang kemudian ada seorang sahabat yang menanyakannya, apakah penempatan itu atas petunjuk dari Allah atau semata-mata pendapat dan siasat beliau. Rasulullah kemudian menjelaskannya bahwa tindakannya itu semata-mata menurut pendapat dan siasat beliau. Akhirnya, atas usul salah seorang sahabat, tempat tersebut dipindahkan ke tempat lain yang lebih strategis.

C. Sebagian perbuatan beliau pribadi sebagai manusia. Seperti, makan, minum, berpakaian, dan lain sebagainya. Tetapi, kalau perbuatan tersebut memberi suatu petunjuk tentang tata cara makan, minum, berpakaian, dan lain sebagainya, menurut pendapat yang lebih baik, sebagaimana dikemukakan oleh Abu Ishaq dan kebanyakan para ahli hadis, hukumnya sunah. Misalnya, "Konon Nabi saw. mengenakan jubah (gamis) sampai di atas mata kaki." (HR Al-Hakim).


3. Taqrir

Arti taqrir Nabi ialah keadaan beliau mendiamkan, tidak mengadakan sanggahan atau menyetujui apa yang telah dilakukan atau diperkatakan oleh para sahabat di hadapan beliau. Contohnya, dalam suatu jamuan makan, sahabat Khalid bin Walid menyajikan makanan daging biawak dan mempersilakan kepada Nabi untuk menikmatinya bersama para undangan.
Rasulullah saw. menjawab, "Tidak (maaf). Berhubung binatang ini tidak terdapat di kampung kaumku, aku jijik padanya!" Kata Khalid: "Segera aku memotongnya dan memakannya, sedang Rasulullah saw. melihat kepadaku." (HR Bukhari dan Muslim).
Contoh lain adalah diamnya Nabi terhadap perempuan yang keluar rumah, berjalan di jalanan pergi ke masjid, dan mendengarkan ceramah-ceramah yang memang diundang untuk kepentingan suatu pertemuan. Adapun yang termasuk taqrir qauliyah yaitu apabila seseorang sahabat berkata "aku berbuat demikian atau sahabat berbuat berbuat begitu" di hadapan Rasul, dan beliau tidak mencegahnya. Tetapi ada syaratnya, yaituperkataan atau perbuatan yang dilakukan oleh seorang sahabat itutidak mendapat sanggahan dan disandarkan sewaktu Rasulullah masih hidup dan orang yang melakukan itu orang yang taat kepada agama Islam. Sebab, diamnya Nabi terhadap apa yang dilakukan atau diucapkan oleh orang kafir atau munafik bukan berarti menyetujuinya. Memang sering nabi mendiamkan apa-apa yang diakukan oleh orang munafik lantaran beliau tahu bahwa banyak petunjuk yang tidak memberi manfaat kepadanya.

4. Sifat-Sifat, Keadaan-Keadaan, dan Himmah (Hasrat) Rasulullah
Sifat-sifat Beliau yang termasuk unsur al-hadits ialah sebagai berikut.
A. Sifat-sifat beliau yang dilukiskan oleh para sahabat dan ahli tarikh (sejarah), seperti sifat-sifat dan bentuk jasmaniah beliau yang dilukiskan oleh sahabat Anas r.a. sebagai berikut. "Rasulullah itu adalah sebaik-baik manusia mengenai paras mukanya dan bentuk tubuhnya. Beliau bukan orang tinggi dan bukan pula orang pendek." (HR Bukhari dan Muslim).
B. Silsilah-silsilah, nama-nama, dan tahun kelahiran yang telah ditetapkan oleh para sahabat dan ahli sejarah. Contoh mengenai tahun kelahiran beliau seperti apa yang dikatakan oleh Qais bin Mahramah r.a. "Aku dan Rasulullah saw. dilahirkan pada tahun gajah." (HR Tirmizi).

C. Himmah (hasrat) beliau yang belum sempat direalisasi. Misalnya, hasrat beliau untuk berpuasa pada tanggal 9 Asyura, seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. "Tatkala Rasulullah saw. berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan untuk dipuasai, para sahabat menghadap kepada Nabi, mereka berkata, 'Ya Rasulullah, bahwa hari ini adalah yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.' Sahut Rasulullah, 'Tahun yang akan datang, Insya Allah aku akan berpuasa tanggal sembilan'." (HR Muslim dan Abu Daud). Tetapi, Rasulullah tidak menjalankan puasa pada tahun depan karena wafat. Menurut Imam Syafii dan rekan-rekannya, menjalankan himmah itu disunahkan, karena ia termasuk salah satu bagian sunah, yakni sunnah hammiyah.

DAFTAR PUSTKA

Ikhtisar Mushthalahul Hadits, Drs. Fatchur Rahman
http://id.wikipedia.org/wiki/hadits
DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI





SELANJUTNYA (KLICK HERE 4 NEXT)


Bagikan