SILAHKAN ISI BUKU TAMU



Minggu, 14 November 2010

MAKALAH HAKIKAT KEIMANAN

A. NAQLIYYAH
Dalil (dasar) Naqliyyah adalah dalil-dalil yang berasal dari dua sumber yaitu Al-Qu’an dan Al-Hadits.
Adapun dalil yang bersumber dari Al-Qur’an adalah:
1. (الاخلاص:٤–١) قل هوالله احد. الله الصمد. لم يلد.ولم يولد. ولم يكن له كفوا احد
Artinya: Katakanlah (hai Muhammad): Tuhan itu tunggal, Tuhan tempat meminta, ia tidak beranak, tidak diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang dapat menyamai-Nya (Al-Ikhlas: 1-4).
Dari penjelasan ayat di atas, tergambar bahwa hakikat keimanan kepada Allah adalah meyakini bahwasanya Dia Maha Esa (Tunggal) bukan dua maupun tiga, Dia tempat menyandarkan segala persoalan, Dia bukan bapak dan juga bukan anak seseorang sebaimana anggapan orang Nashrani dan tidak ada yang dapat menyamai-Nya.
2. كل من عليها فان. ويبقى وجه ربك ذوالجلال والاكرام (الرحمان:٢٧-٢٦)
ِArtinya: Semua yang ada akan lenyap, dan yang kekal hanyalah Zat Tuhanmu, yang mempunyai kebesaran dan kemuliannya (Ar-Rahman: 26-27).
Dari penjelasan ayat ini kita bisa meyakini bahwa segala sesuatu yang ada pasti akan rusak, yang kekal hanyalah zat Allah SWT.



SUKA BLOG KU???

 



DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


Adapun dasar-dasar keimanan yang bersumber dari Hadits Nabi adalah diantaranya hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yaitu:
حديث ابى هريرة رضي الله عنه. قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يومابارزاللناس فاتاه رجل فقال: يارسول الله. ماالامان ؟ قال: ان تؤمن باالله وملائكته وكتابه ولقائه ورسله وتؤمن بالبعث الاخر,.(الحديث)
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.katanya pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW. berada bersama kaum muslimin datanglah seorang laku-laki kemudian orang itu bertanya kepada Beliau, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan iman?” ,Rasulullah menjawab, “yaitu kamu percaya kepada Allah, para malaikat, semua kitab yang diturunkan, hari pertemuan dengan-Nya, para rasul dan hari kebangkitan,……(Al-Hadits).
Dari penjelasan diatas baik dari Al-Qur’an maupun Hadits tersirat bahwa hakikat keimanan adalah mempercayai tentang Zat Allah SWT dan apa yang difirmankan-Nya dan mempercayai tentang keberadaan rasul-rasul Allah SWT dan apa yang disabdakan-Nya.
B. Aqliyyah
Setelah menilik dasar-dasar keimanan yang bersumber dari dalil-dalil Naqliyyah, selanjutnya kita akan melihat dasar-dasar hakikat keimanan yang bersumber dari Aqliyyah (pemikiran).
Pada dasarnya secara alamiah (instingtif) manusia selalu ingin bertuhan, oleh karena itu, kepercayaan (keimanan) kepada Tuhan merupakan kebutuhan setiap manusia. Maka tidaklah salah kalau William L. Resee mengatakan bahwa ilmu yang berhubungan dengan ketuhanan (theologia) telah bekembang sejak lama.
Selain itu juga, secara aqliyyah (pemikiran) yang sehat bahwa keimanan atau kepercayaan tentang ke-Esa-an Allah sangatlah masuk akal. Seperti yang kita telah ketahui bahwa semua yang ada di alam ini pasti ada yang menciptakannya dan dalam penciptaannya pun tidak akan pernah terjadi double pencipta, karena hal ini akan berdampak kepada kerusakan apa yang diciptakannya.
Keimanan kepada Rasulullah atau utusan-utusan Allah juga sangatlah rasional, hal ini dikarenakan bahwa Allah SWT. adalah Zat Yang Maha Agung yang tidak dapat dilihat dengan mata kepala dan tidak akan mungkin untuk menyampaikan wahyu-Nya langsung kepada hambanya, oleh karena itu, diutuslah para rasul untuk menyampaikan wahyu dari Allah SWT.


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI


Bagikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Coment No Cry