SILAHKAN ISI BUKU TAMU



Minggu, 21 November 2010

MAKALAH DIKOTOMI PENDIDIKAN ISLAM

Persoalan dikotomi adalah persoalan yang selalu hangat untuk dipersoalkan yaitu pemisahan antara ilmu dan agama. Menurut Dr. Mochtar Naim dikotomi pendidikan adalah penyebab utama dari kesenjangan pendidikan di Indonesia dengan segala akibat yang ditimbulkannya.


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI



SUKA BLOG KU???

 


Dikotomi pendidikan umum dan pendidikan agama ialah warisan dari zaman kolonial belanda, karena anak-anak yang bisa masuk sekolah belanda sebelum kemerdekaan hanya 6% dan terbatas bagi anak-anak kaum bangsawan dan saudagar, maka anak-anak orang Islam memilih Madrasah atau Pondok Pesantren, yang memang sudah ada sebelum munculnya sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah kolonial belanda. Karena tekanan politik pemerintah kolonial, maka sekolah-sekolah agama Islam memisah diri dan terkontak dalam kubu tersendiri.
Setelah kemerdekaan, dualisme yang diwariskan pemerintah colonial Belanda tetap mengakar dalam dunia pendidikan kita. Pandangan beberapa ppejabat yang menangani bidang pendidihan yang kurang menghargai sekolah-sekolah Islam mendorong sebagian nimpin dan pengelola sekolah tersebut berpegang pada sikap semula : berdiri di kutub yang berbeda dengan sekolah Umum. Oleh karena itu keikutsertaan Departemen Agama dalam menangani sekolah-seklah agama sangat diperlukan. Sebab kalau tidak sekolah-sekolah akan berjalan dengan arahnya sendiri-sendiri. Denga tugas dan fungsinya dibidang pendidikann, Departemen agama telah mengemban konsep konpergensi yaitu satu pihak memasukkan pelajaran umum dalam kurikulum sekolah agama.
Kemudian dikeluarkan surat keputusan menteri pendidikan, mentri agama dan mendagri tentang peningkatan mutu pendidikan madrasah juga menjadi usaha untuk menghilangkan dikotomi pendidikan di Indonesia. Walaupun secara kelembagaan berjalan terus.


DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI

Dalam hal ini diperlukan peran serta departemen agama dalam pendidikan Islam yaitu dengan memasukkan pelajaran agama pada sekolah umu dan memasukkan pelajaran umum pada sekolah-sekolah agama. Arus kemajuan teknologi semakin maju yang terkadang menyeret manusia sampai terjerumus dan melampaui batas. Oleh karena itu diperlukan agama untuk mengendalikan pemikir manusia dalam mengembangkan teknologi. Manusia bebas berfikir tapi harus tetap berialan sesuai ajaran agama. Agama tidak menentang ilmu tapi menentang penyalahgunaan ilmu dan teknologi. Dengan dasar kesalehan ilmu pengetahuan dapat terus berkembang dan memberi manfaat pada umat manusia tetapi semuanya tetap disandarkan pada Allah (kebenaran mutlak dari Allah) kebenaran manusia ialah kebenaran yang relatif. Tugas menusia tidak hanya menerima kemajuan teknologi dan budaya tapi manusia harus mampu meyaring berbagai ilmu dan teknologi yang diterimanya, agar pendidikan Islam dapat terus terlaksana dengan baik.
DOWNLOAD MAKALAH INI DISINI
Bagikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Coment No Cry