SILAHKAN ISI BUKU TAMU



Jumat, 23 Desember 2011

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Fisika 1

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Fisika 1

Satuan pendidikan : SMA AL-‘ASHRIYAH
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / 1 (satu)
Pertemuan ke : 1
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

DOWNLOAD DISINI

A. Standar Kometensi
1. Menerapkan konsep besaran fisika dan penerapannya.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu).



SUKA BLOG KU???

 




DOWNLOAD DISINI


C. Indikator
1. Membedakan besaran-besaran yang merupakan besaran pokok dan besaran turunan.
2. Menyebutkan satuan besaran-besaran dalam satuan Sistem Internasional (SI).
3. Menyusun dimensi besaran turunan berdasarkan dimensi besaran pokok.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan perbedaan besaran pokok dan besaran turunan.
2. Siswa dapat melakukan pengukuran dengan system satuan SI.
3. Siswa dapat menurunkan besaran turunan dan satuannya berdasarkan besaran pokok dan satuan SI.
4. Siswa dapat menyusun dimensi besaran berdasarkan dimensi besaran pokok.

DOWNLOAD DISINI

Bagikan

Sabtu, 17 Desember 2011

MAKALAH PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI GURU


Pofesi Guru adalah orang yang Memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu (Makagiansar, M. 1996)
Sumargi profesi guru adalah profesi khusus _ luhur. Mereka yang memilih profesi ini wajib menginsafi dan menyadari bahwa daya dorong dalam bekerja adalah keinginan untuk mengabdi kepada sesama serta menjalankan dan menjunjung tinggi kode etik yang telah diikrarkannya, bu-kan semata-mata segi materinya belaka

DOWNLOAD MAKALAH INI


SUKA BLOG KU???

 





Profesi guru yaitu kemampuan yang tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan. Ada beberapa peran yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga pendidik, antara lain:
a. sebagai pekerja profesional dengan fungsi mengajar, membimbing dan melatih
b. pekerja kemanusiaan dengan fungsi dapat merealisasikan seluruh kemampuan kemanusiaan yang dimiliki
c. sebagai petugas kemashalakatkatan dengan fungsi mengajar dan mendidik masyarakat untuk menjadi warga negara yang baik. (Nasanius, Y. 1998)
Profesi Guru adalah orang yang Bekerja atas panggilan hati nurani. Dalam melaksanakan tugas pengabdian pada masyarakat hendaknya didasari atas dorongan atau panggilan hati nurani. Sehingga guru akan merasa senang dalam melaksanakan tugas berat mencerdakan anak didik. (Galbreath, J. 1999)

Pencanangan guru sebagai sebuah profesi dapat dikatakan merupakan upaya pengakuan pemerintah atas jasa dan kerja keras mereka. Pengakuan ini menyejajarkan profesi guru seperti dokter, pengacara, dan berbagai profesi lain. Apakah dengan pengakuan ini dengan sendirinya kesejahteraan segera meningkat? Tentu saja tidak serta-merta demikian, jika pemerintah kemudian tidak menindaklanjuti dengan berbagai kebijakan yang mengarah kepada proses penyejahteraan guru.
Peristiwa ini mencerminkan betapa beratnya pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan guru dari sekadar okupasional menjadi sebuah profesi. Dari sisi kebijakan dalam soal pendidikan, tidaklah kondusif untuk mengantarkan guru untuk profesional. Dari segi kultur mendidik, itu menunjukkan para guru pun tidak mampu tertib mendengarkan presiden yang dipilih langsung oleh rakyat. Jika gurunya saja demikian, bagaimana mungkin mereka mampu menertibkan murid-muridnya di kelas?


DOWNLOAD MAKALAH INI

Saat disebut "pemerintah daerah" berkaitan dengan "kesejahteraan", mereka pun kembali gaduh. Ini mengundang tanda tanya besar, ada apa dengan "pemda" dan para guru? Apakah guru tidak percaya lagi terhadap pemda yang akan dijadikan pilar untuk menyejahterakan mereka? Berbagai hal di atas menimbulkan pertanyaan, apakah bisa guru-guru kita profesional. Tapi apa pun yang terjadi, memang guru harus diperjuangkan untuk profesional.

DOWNLOAD MAKALAH INI

Bagikan

PROFESI KEPENDIDIKAN



Perkembangan teknologi dan pergeseran kebutuhan masyarakat mendorong perlunya pengubahan sistem pendidikan
Sekarang kita berada pada milinium ke-3 dari proses kehidupan manusia, tempatnya berada pada abad ke-21, yang bukan saja merupakan abad baru, melainkan juga peradaban baru. Hal ini dikarenakan betapa pun bangsa kita mengalami krisis moneter, ketidakstabilan politik, bangsa indonesia tengah mengalami restrukturisasi global dunia yang sedang berjalan yang ditandai dengan berbagai perubahan dalam semua aspek kehidupan, baik dinegara maju apalagi di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.

DOWNLOAD MAKALAH INI



SUKA BLOG KU???

 


Masalah krisis yang amat kompleks dan membawa tantangan berat bagi masyarakat bangsa Indonesia, menyadarkan kita betapa sistem pendidikan yang dilakukan selama ini belum mampu membentuk pribadi yang tangguh serta mengembangkan pemikiran yang kreatif untuk memecahkan persoalan krisis ekonomi. Bahkan, yang lebih parah adalah akibat krisis ini muncul krisis moral di masyarakat kita, pembantaian, pemerkosaan, tawuran antar pelajar, dan perampasan hak milik orang lain terjadi di mana-mana(Kompas:2000). Apakah ini ciri peradaban global? Dari sudut pendidikan, tampaknya ada indikasi bahwa krisis moral yang dikemukakan di atas, menandakan belum berhasilnya lembaga pendidikan (sekolah) membentuk pribadi anak bangsa ini menjadi pribadi yang bermartabat.

DOWNLOAD MAKALAH INI

Dalam hal pendidikan kepribadian, sekolah membantu dan bekerja sama dengan keluarga dan lembaga agama. Dalam hal pendidikan kewarganegaraan, sekolah bekerja sama dengan lembaga-lembaga pemerintahan dan masyarakat. Dalam pendidikan intelektual, sekolah melakukan sendiri walaupun memperoleh bantuan dari lembaga lain sebab misi pendidikan intelektual adalah kekhususan sekolah, misi pendidikan intelektual tersebut dilakukan secara berangkai sejak pembelajar memasuki taman kanak-kanak sampai Pendidikan Tinggi.

DOWNLOAD MAKALAH INI

Harapan tentang timbulnya kaum terpelajar, atau tercapainya pelaksanaan pendidikan intelektual, belum memuaskan. Hal itu tampak pada banyaknya kritik pada sekolah. Sebagian kritik tersebut bersumber pada ketidak mampuan lulusan sekolah menggunakan ilmu pengetahuannya. Ketidakmampuan lulusan sekolah menggunakan ilmu pengetahuan, sebagaian besar terletak pada salah mengerti tentang pemerolehan ilmu pengetahuan. Pembelajar tidak mengerti bahwa ilmu pengetahuan merupakan hasil penelitian.
Pengetahuan tentang “ bagaimana memperoleh pengetahuan “ penting bagi pembelajar dan juga para guru. Apabila seorang pembelajar, mahasiswa, guru, apalagi sarjana, mengetahui “bagaimana memperoleh pengetahuan” tentang masyarakat maka ia akan dapat: Memahami perilaku manusia dalam masyarakat, dan Ikut serta memperbaiki prilaku warga masyarakat secara tidak langsung. Hal yang ke dua ini terjadai, karena ciri keterpelajaran adalah berpartisipasi memecahkan masalah dalam masyarakat. Hal yang kedua ini pula merupakan unjuk kerja yang dapat di nilai oleh masyarakat tentang bagaimana pesan sekolah dalam membentuk pribadi kaum terpelajar.

DOWNLOAD MAKALAH INI


Bagikan