Khullafaurrasyidin
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periodeisasi para khullafaurrasyiddin itu tentunya berbeda-beda hal tersebut tejadi karena setiap khullafaurrasyidin yang empat berbeda karakteristik , dari sinilah tatanan para khalifah itu berbeda. selain itu, yang menyebabkan perbedaan itu tentulah kondisi yang di alami pada masa kepemimpinannya, setiap khalifah itu mendapat kondisi masyarakat arab yang berbeda-beda tidak seperti pada masa Rasulallah memimpin masyarakat arab.
Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan mencoba untuk sedikit membuka silabus dari para khulafaurrasyidin tersebut.
B.Tujuan
Adapun tujuan yang dapat di ambil dalam makalah yang berjudul “PERIODEISASI KHULAFAURRASYIDIN” adalah sebagai berikut :
1. Untuk sedikit mengetahui tentang ke empat khulafaurrasyidin
2. Bagaimana peristiwa pengangkatan ke empat Khulafaurrasyidin
3. Peristiwa peristiwa apa yang terjadi pada masa kepemimpinan khulafaurrasyidin
4. Apa hambatan hambatan para khulafaurrasyidin selama memimpin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periodeisasi para khullafaurrasyiddin itu tentunya berbeda-beda hal tersebut tejadi karena setiap khullafaurrasyidin yang empat berbeda karakteristik , dari sinilah tatanan para khalifah itu berbeda. selain itu, yang menyebabkan perbedaan itu tentulah kondisi yang di alami pada masa kepemimpinannya, setiap khalifah itu mendapat kondisi masyarakat arab yang berbeda-beda tidak seperti pada masa Rasulallah memimpin masyarakat arab.
Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan mencoba untuk sedikit membuka silabus dari para khulafaurrasyidin tersebut.
B.Tujuan
Adapun tujuan yang dapat di ambil dalam makalah yang berjudul “PERIODEISASI KHULAFAURRASYIDIN” adalah sebagai berikut :
1. Untuk sedikit mengetahui tentang ke empat khulafaurrasyidin
2. Bagaimana peristiwa pengangkatan ke empat Khulafaurrasyidin
3. Peristiwa peristiwa apa yang terjadi pada masa kepemimpinan khulafaurrasyidin
4. Apa hambatan hambatan para khulafaurrasyidin selama memimpin
BAB II
PEMBAHASAN
A. Abu Bakar (632-634)
Abu Bakar nama lengkapya ialah Abdulah Bin Abi Quafa At-Tamimi. Di zaman pra islam bernama abdul ka`bah kemudian d ganti oleh Nabi menjadi Abdullah, ia termasuk salah seorang sahabat yang utama, di juluki Abu Bakar karena dari pagi-pagi betul (orang yang paling awa) memeluk islam.
Gelar ash-shiddiq d peroleh nya karena ia dengan segera membenar kan Nabi dalam berbagai peristiwa terutama isra dan mi`raj.sering sekali mendampingi rosullah di saat yang paling penting untuk mengganti tugas keagamaan atau mengurusi persoalan persoalan aktual di madinah.
Hal yang menarik dari Abu Bakar, bahwa pidato inaugurasinya yang di ucapkan sehari setelah pengangkatannya, menegaskan totalitas keperibadian dan komitmen Abu Bakar terthadap nilai-nilai islam dan setrategi bagi umat sepeninggal rosullulah. Kutipan pidato Abu Bakar ;” wahai manusia aku telah di angkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik di antaramu. Maka di kalau aku dapat menunaikan tugasku dengan baik.bantulah aku, tetapi jika aku berlaku salah maka luruskanlah. Orang yang kamu agap kuat, aku pandang lemah sampai aku dapat menggambil hak dari padanya. Sedangkan orang yang kamu lihat lemah, aku pandang kuat sampai aku dapat mengembalikan hak dari padanya. Maka hendaklah kamu taat ke padaku selama aku taat kepada allah dan rosulnya, namun bilamana aku tiada mematuhi allah dan rosulnya, kamu tidaklah perlu menaatiku”
a. Pencapaian Abu Bakar
Pertama kali yang menjadi perhatian khalifah adalah merealisasikan keinginan Nabi yang hampir tidak terlaksana yaitu mengirimkan ekspedisi keperbatasan suriah di bawah pimpinan usamah. Hal tersebut di lakukan untuk membalas pembunuhan ayahnya, Zaid dan kerugin yang di derita oleh umat islam, khususnya di dalam perang mu`tah.
b. Memerangi Kemurtadan
Melakukan ridah yaitu gerakan pengingkaran terhadap islam. Ridah berarti murtad,beralih agama dari islam atau kepercayaan semula. Secara poitis merupakan pembangkangan terhadap lembaga khalifah, sikap mereka adalah perbuatan makar yang melawan agama dan pemerintah sekaligus. Secara politik, suatu pemerintahan yang terpusat yang menuntut dan menerima kesetiaan orang-orang yang belum kenal di arabia, yang suku-suku nya hidup dalam kebebasan,Madinah ibu kota imperium islam pada waktu itu.
Adapun orang-orang yang tidak membayar zakat, di antara nya karena mereka mengira bahwa zakat adalah serupa pajak yang di paksakan, yang penyerahan nya keperbendaharaan pusat di madinah, yang sama arti nya dengan penurunan kekuasaan.Suatu sikap yang tidak di sukai oleh suku arab karena bertentangan dengan karakter mereka yang independen. Alasan lain nya ialah ingin menempati golongan terbesar, karena kesalahan memahami ayat al-quran yang menerangkan mekanisme pemungutan zakat,yang dengan itu kesalahan seseorang dapat terhapus kan .
c. Nabi-Nabi Palsu
Orang pertama yang menganggap dirinya pemegang peran kenabian muncul di yaman, dia adalah Aswad ansi. Pada tahun 10 H dia melakukan najran merebut ibu kota yaman menyanda dan menaklukan seluruh wilayah yaman dan orang berikutnya yang menganggap dirinya Nabi adalah musamah si pembohong yang terdorong oleh keberhasilan Aswad ansi, dia mengumumkan bahwa Nabi muhamad telah mengangkatnya sebagai mitra ( partner ) di dalam kenabian. Penganggap yang ke tiga ialah Tulaiha yang di sebut sebagai Nabi bani Ghatapa. Salah seorang perempuan adalah orang yang ke empat menuntut kenabian. Dia berasal dari bani Yarbu di Arabia Tengah.
Nabi- Nabi palsu mulai melancarkan serangan-serangan ke kota Madinah ketika Abu Bakar sedang bersiap-siap untuk mengirimkan usamah ke perbatasan siria.
Pasukan islam memperoleh suatu kemenangan yang cemerlang, denan demikian Abu Bakar dapat di sebut penyelamat islam. Dia tidak hanya menyelamatkan islam dari kekacawan dan kehancuran tetapi juga membuat islam menjadi agama dunia. Perang Riddah membuat islam memperoleh kembali kesetiaan dari seluruh jazirah arabia.
d. Wafatnya Abu Bakar
Abu Bakar jatuh sakit dalam musim panas tahun 634 m, dan selama 15 hari dia berbaring di tempat tidur, kemudian dia memanggil Usman dan mendiktekan teks perintah yang menunjuk umar sebagai penggantinya. Dia meninggal pada hari senin tanggal 23 agustus 624 m. sholat jenazah di pimpin oleh umar dan dia di kuburkan di rumah aisyah di samping makam nabi. Dia berusia 63 tahun ketika meninggal dunia, dari kekhalifahanya berlangsung selama 2 tahun 3 bulan 11 hari.
B. Umar Bin Khattab (634-644 M)
Umar Bin Khattab nama aslinya adalah Umar Bin Khathtab Bin Nufail keturunan Abdul Uzza Al-Quraisy dari Suku Adi, salah satu suku yang terpandang dan mulia. Umar Bin Khattab Lahir di Mekah empat tahun sebelum kelahiran Nabi Saw, dan umar juga mempunyai sifat berbudi luhur tasih dan adil serta pemberani.
Umar bin khattab juga ikut serta dalam memelihara ayahnya dan berdagang higga ke ke syra’ disamping itu juga ia sangat dipercaya oleh bangsanya untuk mewakilinya dalam menyelesaikan masalahnya yang rumit dan dijadikan tepat rujuknya mengenai hal-hal yang penting. Umar bin khattab juga di kasih kepercayaan oleh Nabi untuk memilih dan menggantikan pemimpin umat islam setelah wafatnya rasulullah. Umar bin khattab memilih abu baker sebagai khalifah rasulullah dan dapat penghormatan yang lebih tinggi, serta menjadi tangan kanan khalifah yang baru itu. Begitu juga sebaliknya sebelum abu baker meninggal dunia Abu Bakar telah menunjuk Umar Bin Khattab sebagai penerusnya. Ketika umar menjabat sebagai khalifah, ia sempat berkata kepada umar bahwasanya orang-orang arab seperti hal dengan unata keras kepala. Meskipun peristiwa di angkatnya umar sebagai khalifah Merupakan fenomena yang baru, tetapi proses pengalihan kepemimpinan tetap dalam bentuk musyawarah berupa usulan rekomendasi dari Abu Bakar yang diserahkan kepada umat islam.
Pada awalnya ada beberapa khalifah yang keberatan mengena penangkatan umar sebagai khalifah, namun karena umar salah seorang yang paling tepat menduduki kursi kekhalifahan, maka pengangkatan umar mendapat persetujuan dari semua anggota umat islam. Umar bin khattab menyebut dirinya sebagai khalifah khalipati rasulullah (pengganti dari pengangganti rasulullah), umar pun mendapat gelar amir al-mukminin (komandan orang-orang yang beriman), setelah pembangkang dari dalam negeri telah di kikis habis oleh khalifah abu baker, umar menganggap bahwa tugasnya yang pertama ialah mensukseskan ekspedisi yang di rintis oleh pendahulunya.
Pada tahun 635 masehi demeskun yang merupakan ibu kota Syiria yang di tundukkan, setahun kemudian wilayah syiria jatuh ketangan kaum muslimin setelah terjadinya pertempuran yang hebat di lembah yarmuk di sebelah timur sungai Yordania, akant etapi keberhasilan pada masa umar bin khattab tersebut tidak lepas dari renteran penaklukan pada masa sebelumnya.
Setelah menjabatnya umar sebagai khalifah yang baru, khalid yang dipercaya untuk memimpin ubaidah bin jarrah. Hal itu tidak diberitahukan kepada pasukan perang dengan niat agar tidak merusak konsentrasi ketika perang berlangsung. Pasukan kaum muslimin melanjutkan perjalanan menuju mesir dan membuat kemenangan-kemenangan di afrika bagian utara. Akan tetapi mesir di kuasai oleh Romawi sejak tahun 30 SM dan menjadikan wilayah yang subur itu sebagai sumber pemasok gandum
Amr bin ash meminta ijin khalifah umar untuk menyerang wilayah itu , tetapi umar masih ragu-ragu karena pasukan islam masih terpencar di beberapa front pertempuran. Akirnya permintaan itu di kabulkan oleh umar dengan mengirim 4000 tentara ke mesir ntuk membantu ekspedisi tersebut. Pada tahun 18 H, Pasukan muslim mencapai kota aris dan mendudukinya tanpa perlawanan, kemudian pendudukan pelusium (al-farama). Pelabuhan laut tengah yang merupakan pintu gerbang mesir.
Beberapa hasil perjanjian yang ditandangani oleh umat islam mengenai perndamaian pada masa kepemimpinan ubaidah samid dengan cyrus.
Perjanjian itu berisi beberapa hal diantaranya:
1. Setiap warga negera diminta untuk membayar pajak perorangan sebanyak dua dinar setiap tahun
2. Genjatan senjata akan berlansung selama tujuh bulan
3. Bangsa Arab yang tinggal di markasnya selama genjatan senjata dan pasukan yunani tidak akan menyerang iskandariyah dan harus menjauhkan diri dari permusuhan
4. Umat islam mencampuri urusan umat Kristen
Demikian juga serangan-serangan kilat terhadap terahadap asia kecil di lakukan selama bertahun-tahu. Khalifah umar mengirim pasukan dibawah sa’ad abi waqqas untuk mendudukkan kota itu. Kemenangan yang diraih dapat membuka jalan bagi gerak tentara muslim di daratan eufrat dan tigris. Pasukan islam kemudian mengepung dan mendudukkan ahwas pada tahun 22 H.
Pada tahun 641 M/22 H seluruh wilayah Persia sempurna dikuasai oleh umat muslim. Orang-orang Persia yang jumlahnya jauh lebih besar daripada tentara islam yaitu enam dibandingkan satu dapat dikalahkan menyebabkan mereka menderita kerugian besar. Kaum muslimin menyebutkan kesuksesannya ini dengan kemenangan dari segala kemenangan (fathul futuh).
Pusat kekuasaan islam di madinah mengalami perkembangan yang sangat pesat bersamaan dengan keberhasilan. Khalifah umar telah berhasil berbuat dasar-dasar bagi suatu pemerintahan yang handal untuk melayani tuntutan masyarakat yang berkembang. Umar mendirikan beberapa dewan diantaranya pembangunan baitul maal, mendetak mata uang, membentuk kesatuan Negara untuk melindungi daerah tapal batas, mengatur gaji para hakim dan menyelenggarakan “Hisbah”
Khalifah umar juga meletakkan konsep-konsep demokratis dalam pemerintahannya dengan membangun pemerintahan sipil yang sempurna. Khalifah umar dikenal bukan saja pandai menciptakan peraturan-peraturan baru melainkan memperbaiki dan mengkaji ulang terhadap kebijaksanaan yang telah ada jika itu diperlukan demi tercapainya kemaslahatan umat islam.
Khalifah Umar memerintah selama sepuluh tahun enam bulan empat hari. Kematiannya sangat membuat seorang budak bangsa Persia bernama fairuz abu lu’luh dating tiba-tiba menyerang dengan tikaman ke arah khalifah yang akan mendirikan shalat subuh yang telah di tunggu oleh makmumnya di masjid nabawi di pagi buta itu. Khalifah terluka parah dari pembaringannya ia mengangkat “syura” (komisi pemilih) yang akan memilih penerus tongkat kekhalifahannya.
Khalifah umar bin kaththab wafat tiga hari setelah peristiwa penikaman atas dirinya yakni 1 muharam 23 H/644 M.
C. Utsman Bin Affan (644-656)
a. Masa Pemerintahan Utsman Bin Affan
Khalifah ketiga adalah Utsman Bin Affan, nama lengkapnya ialah Utsman Bin Affan Bin Ash Bin Umayyah dari suku quraisy.
Utsman masuk islam atas anjuran Abu Bakar ash-shiddiq yang sudah masuk islam terlebih dahulu, beliau dapat di kelompokan ke dalam kelompo orang-orang yang masuk islam pertama kali. Beliau dapat di kelompokan sebagai as sabiqun al-awwalun (orang-orang yang pertama) dalam melakukan hijrah dan menganut islam. Utsman bin Affan, masa pemerintahannya adalah yang terpanjang dari semua khalifah di zaman para khalifah rasyidin yaitu 12 tahun, tetapi sejarah mencatat tidak seluruh masa kekuasaannya menjadi saat yang baik dan sukses baginya. Para penulis sejarah membagi zaman pemerintahan utsman menjadi dua periode, yaitu enam tahun pertama merupakan masa kejayaan pemerintahannya dan enam tahun terakhir merupakan masa pemerintahan yang buruk.
b. Masa Kejayaan Pemerintah Utsman bin Affan
Pad amasa awal pemerintahannya, utsman melanjutkan sukses para pendahulunya, terutama dalam perluasan wilayah kekuasaan islam. Daerah-daerah strategis yang sudah di kuasai islam seperti Mesir dan Irak terus dilindungi dan dikembangkan dengan melakukan serangkaian ekspedisi militier yang terencanajan secara cermat. Di Mesir pasukan muslim diinstruksikan untuk memasuki Afrika utara. Salah satu pertempuran penting (Zatis Sawara) (peperangan tiang kapal) yang terjadi di laut tengah dekat kota Iskandariyah, antara tentara romawi di bawah pimpinan Abdullah bin Abi Sarah. Dinamakan perang kapal karena banyaknya kapal-kapal perang yang di gunakan dalam peperangan tersebut, disebutkan terdapat 1000 buah kapal, dan 200 buah kapal milik kaum muslimin sedangkan sisanya milik bangsa romawi pasukan islam berhasil mengusir pasukan lawan.
c. Pembukuan Al-Qur’an Pada Masa Khalipah Utsman Bin Affan
Pada masa khalifah Utsman bin Affan alquranulkarim nulai di bukukan dan di tulis dalam satu naskah yanglengkap. Lembaran-lembaran yang serupa ayat-ayat dalam satu surat , lembaran-lembaran ini disimpan oleh hapsah binti umar.
Maka pada khalifah usman bin affan meminta kepada hapsah binti umar lembaran-lembaran Al-Qur’an yang di tulis dimana khalifah abu baker dahulu, oleh usman bin affan dibentuklah suatu panitia terdiri dari zaid bin tsabit, sebagai ketua, Abdullah bin zubair said binbin as dan abdurahman bin haris bin hasym tugas panitia antara lain membukukan al-quran yakni mengalih dari lembaran-lembaran yang di sebut menjadi buku dalam pelaksanaan teks ini utsman bin affan menasehatkan supaya.
1. Mengambil pedoman kepada bacaan yang hafal
2. Kalau ada pertikaian ditulis menurut dialek suku quraisy.
Setelah alquran di bukukan lalu dinamakan “al mushaf” dan oleh paniia di tulis lima buah mushaf empat buah diantaranya dikirim ke Mekkah, syira. Basrah dan kufah dan satu di tinggalkan di Madinah yang di namakan mushaf al imam dengan demikian maka pembukuan alquran di masa utsman itu faedahnya antara lain.
1. Menysatukan umaat muslimin pada satu macam mushaf ejaan tulisannya.
2. Menyatukan bacaan dan kendatipun masih ada kelainan bacaan tetapi macamnya itu tidak berlawanan dengan ejaan mushaf usman dan bacaan yang tidak sesuai dengan ejaan mushaf usman tidak dibolehkan lagi.
3. Menyatukan tertib susunan surat menurut tertib urut seperti yang terlihat dalam ushaf-mushaf sekarang. Firman Allah.
$¯RÎ) ß`øtwU $uZø9¨tR tø.Ïe%!$# $¯RÎ)ur ¼çms9 tbqÝàÏÿ»ptm: ÇÒÈ
Artinya : Sesungguhnya kami telah menurunkan Al Quran dan sesungguhnya kami teta memeliharanya (Al Hijr Ayat 9)
d. Masa Terpuruknya Pemerintah Utsman Bin Affan
Setelah melewati saat-saat yang gemilang, pada saat terakhir masa kekuasaannya, khalifah utsman menghadapi berbagai pemberontakan dan pembangkangan di dalam negeri yang di lakukan oleh orang-orang yang kecewa terhadap pemerintahan khalifah dan beberapa kebijaksanaan pemerintahnya. Akan tetapi sebenarnya kekecewaan itu sudah di mulai sejak pertama tkoh ini terpilih menjadi khalifah.
Kelemahan dan nepotisme telah membawa khalifah kepuncak kebencian rakyat, yang pada beberapa waktu kemudian menjadi pertikaian yang mengerikan di kalangan umat islam.
e. Wajarnya Khalifah Utsman Bin Affan
Para pemberontak mengepung rumah utsman dan membunuhnya ketika khalifah usman sedang membaca alquran, pada tahun 35 H para pemberontak berhasil membunuh khalifah dan melarikan diri usman dalam usia 80 tahun.
Disinilah thalhah, zubair dan Amr membuat perlawanan rahasia melawan khalifah, dengan memanfaatkan para pemberontak yang dating ke Madinah untuk melampiaskan rasa denmar bin khattab, karena beliau yang pertama menetapkan kalender umat muslim yakni kalender hijriah, beliau yang pertama kali mendirikan baitul maal untuk kesejahteraan kaum muslimin. Beliau yang meluaskan wilayah islam sampai mesir dan sedikit wilayah romawi di yarmuk. Beliau yang menata Negara islam secara kesmar bin khattab, karena beliau yang pertama menetapkan kalender umat muslim yakni kalender hijriah, beliau yang pertama kali mendirikan baitul maal untuk kesejahteraan kaum muslimin. Beliau yang meluaskan wilayah islam sampai mesir dan sedikit wilayah romawi di yarmuk. Beliau yang menata Negara islam secara keseluruhan.eluruhan.damnya yang meluap-luap.
D. KHALIFAH ALI BIN ABI THOLIB (656-661 M)
Ali Bin Abi tholib lahir pada tahun 603 Mdisamping ka’bah kota Mekkah, lebih muda 32 tahun dari Nabi Muhammad SAW.Ali termasuk keturunan Bani Hasyim.
Abu tholib memberi nama Ali dengan Haidarah, mengenang kakeknya yang bernama Asad. Haidarah dan Asad dalam Bahasa Arabartinya singa. Sedang Nabi Muhammad memberi nama “ALI” yang menakutkan musuh-musuhnya.
Pada usia 6 tahun, Ali bin Abi Tholib diasuh oleh Nabi Muhammad sebagaimana Nabi diasuh oleh ayahnya, Abu tholib. Karena mendapat didikan dan asuhan langsung dari Nabi Muhammad SAW, maka Ali tumbuh sebagai anak yang berbudi luhur, cerdik, pemberani, pintar dalam berbicara dan berpengetahuan luas.
Gelar-gelar yang disandang oleh Ali antara lain:
Ø “Babul Ilmu” gelar dari Rasulullah yang artinya karena beliau termasuk orang yang banyak meriwayatkan hadistv
Ø Zulfikar karena pedangnya yang bermata,juga disebut “Asadullah” (singa Allah) dua dan setiap Rasulullah memimpin peperangan Ali selalu ada dibarisan depan dan memperole kemenangan.
Ø “Karramallahu Wajhahu” gelar dari Rasulullah yang artinya wajahnya dimuliakan oleh Allah, karena sejak kecil beliau dikenal kesalehannya dan kebersihan jiwanya. “Imamul masakin” (pemimpin orang-orang miskin), karena beliau selalu belas kasih kepada orang-orang miskin, beliau selalu mendahulukan kepentingan orang-orang fakir, miskin dan yatim. Meskipun ia sendiri sangat membutuhkan. Ali termasuk salah satu seorang dari tiga tokoh yang didalamnya bercermin kepribadian Rasulullah SAW. Mereka itu adalah Abu Bakar Asshiddiq, Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Tholib. Mereka bertiga laksana mutiara memancarkan cahayanya, itulah sebabnya Ali dijuluki “Almurtadha” artinya orang yang diridhai Allah dan Rasulnya.
Setelah wafatnya Usman bin Affan, keadaan tetap menegangkan. Kelompok-kelompok masih berkeliaran di Madinah. Para pemuda menghendaki agar Ali segera menggantinya, namun dengan sopan Ali menolak permintaan itu.
Ali menganggap bahwa pengangkatan Khalifah adalh masalah yang sangat penting karena itu masalah ini memerluakn dukungan para sahabat yang dahulu berjuang bersama Nabi SAW. Ali menyatakan: “Mana pahlawan Badar seperti Zubair bin Awwan, Tholhah bin Ubaidillah dan Sa’ad.” Mendengar hal itu kaum muslimin mengajak Zubair, Thalhah dan Sa’ad bersama-sama membaiat Ali bin Abi Tholib sebagai khalifah. Mereka setuju dan terjadilah pembai’atan Ali sebagai khalifah bagi umat Islam.
Dalam periode khalifah Abu Bakar dan Umar, kehidupan masyarakat masih dalam taraf kesederhanaan seperti periode Nabi Muhammad SAW. Rakyat masih bersatu padu dan kokoh dibawah ikatan tali persaudaraan Islam. Mereka selalu kompak dalam semangat jihad yang ikhlas demi kelulusan agama Islam.
Keadaan ini mulai berubah sejak periode Khalifah Usman bin Affan. Mereka mulai terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat duniawi, apalagi saat gubernur yang diangkat Khalifah Usman banyak yang tidak mampu memimpin umat dan tidak disenangi masyarakat. Oleh karena itu Khalifah Ali bin Abi Tholib menanggung beban yang berat dalam memimpin kaum muslimin dengan wilayah kekuasaan yang semakin meluas.
Kebijakan-kebijakn Khalifah Ali dalam menanggulangi hal-hal tersebut adalah:
1) Tanah-tanah atu pemberian-pemberian yang dilakukan Khalifah Usman bin Affan kepada famili, sanak kerabatnya dan kepada siapa saja yang tanpa alasan yang benar atu tidak syah, ditarik kembali dan menjadi milik Baitul Mal sebagai kekayaan negara. Hal ini dilakukan Khalifah untuk membersihkan pemerintahan.
2) Wali/Amir atau gubernur-gubernur penguasa wilayah yang diangkat Khalifah Usman diganti dengan orang-orang baru.
• Kuwait, Abu Musa Al Asy’ari diganti Ammarah bin Syahab
• Mesir, Abdullah bin Sa’ad diganti Khais bin Tsabit
• Basyrah, Abdullah bin Amr diganti Usnab bin Hany Al Anshori
• Syam (Syiria), Muawwiyah bin Abi Sofyan diganti Shal bin Hanif
Hal ini dilakukan Khalifah Ali, karena mereka banyak yang tidak disenangi oleh kaum muslimin, bahkan banyak yang menganggap bahwa mereka itulah yang menyebabkan timbulnya pemberontakan-pemberontakan pada masa Khalifah Usman.
3) Sebagai upaya untuk mencerdaskan umat, Khalifah Ali meningkatkan dalm Ilmu pengetahuan, khususnya ilmu yang berkaitan dengan Bahasa Arab agar umat Islam mudah dalam mempelajari Al-Qur’an dan Hadits.
4) Berusaha untuk mengembalikan persatuan dan kesatuan umat Islam. Akan tetapi usahanya ini kurang berhasil, karena api fitnah dikobarkan kaum munafik Yahudi yang tidak menyukai Islam.
5) Mengatur tata pemerintahan untuk mengembalikan kepentingan umat, seperti memberikan kepada kaum muslimin tunjangan yang diambil dari Baitul Mal sebagaimana yang telah dilakukan Abu Bakar dan Umar.
Umat Islam pada Khalifah Ali, pecah menjadi beberapa kelompok. ini adalah akibat belum selesainya kasus wafatnya Usman bin Affan. Oleh karena itu, masa pemerintahan Ali diwarnai berbagai kekecewaan yang mengakibatkan pemberontakan-pemberontakan yang ingin menombangkan Khalifah Ali.
1. Perang Jamal
Dinamakan perang Jamal, karena dalam perang itu Aisyah mengendarai unta. Perang ini terjadi antara Khalifah Ali dengan Aisyah yang didukung oleh Zubair dan Thalhah.
Ketiga sahabat ini menuntut balas atas kematian Khalifah Usman bin Affan.perang ini terjadi pada tahun 36 H dan tidak berlangsung lama. Zubair dan Thalhah tewas, begitu juga unta yang tunggangi Aisyah terbunuh. Sedangkan Aisyah pun dapat ditawan oleh pasukan Khalifah Ali bin Abi Tholib.
“Sebaiknya Ibunda kembali ke Madinah”, usul Khalifah Ali bin Abi Tholib, “Baiklah. Akan tetapi aku beramanat agar engkau tetap mencari pembunuh Usman bin Affan dan memenggal kepala penjahat itu”, sahut Aisyah.
“Saya setuju , Demi Allah, saya akan mencari pembunuh Usman bin Affan”, sumpah Khalifah Ali. Akhirnya Aisyah janda Nabi SAW dikembalikan ka Mdinah dengan penuh kehormatan.
2. Perang Siffin
Setelah Khalifah Ali menundukkan pasukan berunta di Basrah, beliau bersama pasukannya menuju Kufah. Dari Kufah beliau mengirim Jabir bin Abdullah Al Bajali untuk meminta Muawwiyah mengurungkan niatnya menentang beliau, dan mengajak agar Muawwiyah menyatakan bai’ahnya terhadap Khalifah Ali bin Abi Tholib.
Utusan Ali diterima oleh Muawwiyah. Ia memberi jawaban:
1) Ia tidak akan memberi bai’ah, sebelum kematian Usman diselesaikan dengan tuntas
2) Kalau Ali mengabaikan pengusutan terhadap pembunuhan Usman, bukan bai’ah yang dilakukan. Tetapi Muawwiyah akan mengangkat senjata untuk melawan Ali.
Dimulailah perang besar di dataran Siffin dengan dahsyatnya antara Ali dengan Muawwiyah. Pertempuran berkecamuk hingga 4 hari lamanya. Dalam pertempuran tersebut tentara Muawwiyah mula-mula menang, tetapi kemudian kalah, dan akhirnya hendak melarikan diri. Tiba-tiba amru mengambil siasat damai dengan memerintahkan kepada seluruh tentaranya mengacungkan Mushaf Al-Qur’an pada pucuk tombaknya serta menyeru “Marilah damai dengan hukum Kitabullah”.
Melihat situasi yang demikian, pasukan Ali pecah menjadi dua golongan satu golongan menerima perdamaian, mengingat pertempuran yang dilakukan sesama muslik, satu golongan yang lain berpendapat perang terus hingga nyata siapa nanti yang menang, dengan dugaan mereka bahwa mengangkat Kitabullah hanyalah semata-mata tipu daya musuh.
Khalifah Ali terpaksa mengikuti golongan pertama yang lebih banyak, yaitu menghentikan pertempuran yang sedang berkobar dan menantikan keputusan yang akan dirundingkan tanggal 15 Rajab 37 H. Perundingan tersebut dikenal dengan perdamaian Daumatul Jandal, karena terjadi di daerah Daumatul Jandal. Dalam perundingan itu, pihak Muawwiyah mengangkat Amr bin Ash sebagai kepala utusan, dari pihak Ali mengangkat Abu Musa Al Asy’ari.
Tanya jawab diadakan dan akhirnya setuju untuk mempersiapkan jawaban agar Ali dan Muawwiyah diturunkan dari keKhalifaan. Kemudian diserahkan kepada umat untuk memilih Khalifah yang disukainya, demi persatuan dan kesatuan umat Islam.
Mula-mula Abu Musa berdiri, kemudian memutuskan mencabut Ali dari keKhalifaan. Setelah itu Amr bin Ash juga berdiri dan memutuskan memecat Ali seperti yang dikatakan Abu Musa dan menetapkan Muawwiyah menjadi Khalifah atas pemilihan umat.
Akibat terjadinya perselisihan pendapat dalam pasukan Ali, maka timbullah golongan Khawarij dan Syi’ah. Khawarij adalah golonga yang semula pengikut Ali , setelah berhenti perang Siffin mereka tidak puas, dan keluar dari golongan Ali, karena mereka ingin melanjutkan peperangan yang sudah hampir menang, dan mereka tidak setuju dengan perundingan Daumatul Jandal.
Mereka berkomentar mengapa harus bertahkim kepada manusia, padahal tidak ada tempat bertahkim kecuali allah. Maksudnya tidak ada hukumselain bersumber kepada Allah. khawrij menganggap Ali telah keluar dari garis Islam. Karena itu orang-orang yang melaksanakan hukum tidak berdasarka Kitab Allah maka ia termasuk orang kafir.
Sebaliknya golongan kedua Syi’ah (golongan yang tetap setia mendukung Ali sebagai Khalifah) memberi tanggapan bahwa tidak menutup kemungkinan kepemimpinan Muawwiyah bertindak salah, karena ia manusia biasa, selain itu golongan Syi’ah beranggapan bahwa hanya Ali satu-satunya yang berhak menjadi Khalifah.
Mengingat perdebatan ini tidak titik temunya dan mengakibatkan perundingan Daumatul Jandal gagal sehingga perdamaian tidak terwujud.
Kaum Khawarij tidak lagi mempercayai kebenaran pemimpin-pemimpin Isalam, dan mereka berpendapat bahwa pangkal kekacauan Islam pada saat itu adalah karena adanya 3 orang imam, yaitu Ali, Muawwiyah dan Amr.
Kemudian kaum Khawarij membulatkan tekadnya, “tiga orang imam itu harus dibunuh dalam satu saat, bila hal itu tercapai umat Islam akan bersatu kembali”. Demikian tekad mereka. “Saya membunuh Ali”, kata Abdurrahman bin Muljam, “Saya membunuh Muawwiyah”, sambut Barak bin Abdullah Attamimi, “Dan saya membunuh Amr”, demikian kesanggupan Amr bin Bakr Attamimi.
Mereka bersumpah akan melaksanakan pembunuhan pada tanggal 17 Ramadhan 40 H/24 Januari 661 M di waktu subuh. Diantara tiga orang Khawarij tiu. Hanya Ibnu Muljam yang berhasil membunuh Ali ketika beliau sedang sholat Subuh di Masjid Kufah tetapi Ibnu Muljam pun tertangkap dan juga dibunuh.
Barak menikam Muawwiyah mengenai punggungnya, ketika Muawwiyah sedang sholat Subuh di Masjid Damaskus. Sedang Amr bin Bakr berhasil membunuh wakil imam Amr bin Ash ketika ia sedang sholat Subuhdi Masjid Fusthat Mesir. Amr bin sendiri tidak mengimami sholat, sedang sakit perut di rumah kediamannya sehingga ia selamat.
Khalifah Ali wafat dalam usia 58 tahun, kemudian Hasan bin Ali dinobatkan menjadi Khalifah yang berkedudukan di Kufah.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat di tarik dari makalah ini adalah bahwa kita dapat mengetahui sedikit tentang empat khulafaurrasyidin, selain itu kita juga mengetahui sedikit apa saja yang terjadi pada masa kepemimpinan dan sebelum masa pengangkatan para khulafaurrasyidin.
DAFTAR PUSTAKA
Thohir, Ajid. Perkembangan Peradaban Islam di kawasan dunia Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2004
Morodi, DKK. Sejarah Kebudayaan Islam. Semarang: PT Karya Toha Putra, 1994
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2006v
Tim Guru MI. Mengenal Sejarah Kebudayaan Islam. PT Putratama Bintang Timur, 2004
Shiddiqi, Nourouzzaman. Jeram-jeram Peradaban Muslim. Pustaka Pelajar, 1996
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2001
Drs. Samsul Munir.sejarah peradaban islam.penerbit,AMZAH.jakarta. 20
_SALAS MADRID_THE PRESIDENT OF PMII IAIN MTR Bagikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Coment No Cry