SILAHKAN ISI BUKU TAMU



Sabtu, 07 September 2013

HUKUM PERBANDINGAN TETAP

A.HUKUM PERBANDINGAN TETAP

Bila direaksikan 14 g besi maka diperlukan 8 g belerang dan terbentuk 22 g besi belerang. Jadi, ternyata bahwa perbandingan massa besi dan belerang dalam reaksi diatas adalah sama walaupun jumlah massanya diubab. Dengan kata lain, perbandingan massa besi dan belerang dalam senyawa besi belerang selalu tetap walaupun dibuat dengan cara apapun.

Berdasarkan percobaan seperti di atas, akhirnya Proust merumuskan pernyata yang disebut hukum perbandingan tetap. Pada suatu reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah tertentu zat lain, selalu tetap atau suatu senyawa selalu terdiri atas unsur-unsur yang sama dengan Perbandingan massa yang tetap. Rumusan yang pertama berfaku untuk semua rcaksj kimia, sedangkan yang kedua untuk senyawa, balk berupa padat, cair ataupun gas. Contoh : 56 g besi direaksikan dengan 32 g belerang menjadi 88 g besi belerang. Tentukan perbandingan kedua unsur dalam senyawa besi belerang! Jawab Massa besi : massa belerang = 5,6 : 3,2 = 7 : 4.
 Klik, untuk Download Makalah ini => 

 
 
 Penyimpangan hukum perbandingan tetap Pada mulanya sebagian ahli meyakini kebenaran hukum Proust, tetapi sebagian masih mempertanyakan dan mengujinya dengan percobaan lain. Ternyata sampai sekarang masih dapat diterima kebenarannya, walaupun ditemukan beberapa penyimpangan yang masih dapat diterangkan. Dicatat ada dua Pcnyimpangan yaiu pada senyawa non sloikiometri dan snyawa yang unsurnya berisotop => Senyawa non stoikiometrik Teman Lavoisier bernama Bertollet menemukan bahwa tembaga dapat bersenyawa dengan oksigen dalam berbagai perbandingan. Kemudian Proust menjelaskan sebagai berikut. Jika kedua unsur itu direaksikan akan terjadi dua reaksi dan dua senyawa secara bersamaan, yaitu : tembaga + oksigen ==> tembaga oksigen I tembaga + oksigen ==> tembaga oksigen II Karena perbandingan senyawa I dan II yang terbentuk tidak dapat dikontrol, akibatnya perbandingan tembaga dan oksigen juga tidak tetap. Ada kalanya I Iebih banyak dari II, atau sebalik nya. Akan tetapi jika yang terbentuk hanya senyawa I atau II saja, maka perbandingan itu akan tetap. Dengan demikian terbukti bahwa senyawa non Stoikiornetrik bukan menipakan Penyimpangan. Yang menarik adalah senyawa titanium oksida, yang dapat dibuat dengan Perbandingan titanium dan oksigcn 7:10 s/d 10: 7. Setelah diselidiki ternyata zat ini adalah padatan (kristal) dengan atom titanium (Ti) dan oksigen (0) tersusun teratur.

 Klik, untuk Download Makalah ini.

 Bagikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Coment No Cry