SILAHKAN ISI BUKU TAMU



Kamis, 14 November 2013

Makalah Anak Berkebutuhan Khusus

Bab II. Pembahasan. 

A. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus
Konsep anak berkebutuhan khusus (children with special needs) memiliki makna dan spektrum yang lebih luas dibandingkan dengan konsep anak luar biasa (exceptional children). Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang secara pendidikan memerlukan layanan yang spesifik yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus ini memiliki apa yang disebut dengan hambatan belajar dan hambatan perkembangan (barier to learning and development).

 Download Makalah ini

B. Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus

Dalam dunia pendidikan luar biasa dewasa ini, anak berkebutuhan khusus diklasifikasikan atas beberapa kelompok sesuai dengan jenis kelainan anak, klasifikasi tersebut mencakup kelompok anak yang mengalami keterbelakangan mental, ketidak mampuan belajar, gangguan emosional, kelainan fisik, kerusakan atau gangguan pendengaran, kerusakan atau gangguan penglihatan, gangguan bahasa dan wicara, dan kelompok anak yang berbakat (Abdul Hadis, 2006 : 4). Anak Berkebutuhan Khusus dapat diketahui dengan cara mengamati Gejala.




 




 Download Makalah ini  

BAB III PENUTUP 

 A. Kesimpulan

  ABK merupakan individu yang mengalami kelainan atau penyimpangan dari rata-rata individu normal baik dalam hal fisik, mental intelektual, sosial, atau emosional dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya. 

 Dalam dunia pendidikan luar biasa dewasa ini, anak berkebutuhan khusus diklasifikasikan atas beberapa kelompok sesuai dengan jenis kelainan anak, klasifikasi tersebut mencakup kelompok anak yang mengalami keterbelakangan mental, ketidak mampuan belajar, gangguan emosional, kelainan fisik, kerusakan atau gangguan pendengaran, kerusakan atau gangguan penglihatan, gangguan bahasa dan wicara, dan kelompok anak yang berbakat (Abdul Hadis, 2006 : 4).

  Cara menangani anak berkebutuhan khusus: Bagi orang tua, mereka akan berusaha setengah mati untuk memahami kondisi anak dan memikirkan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan mereka. Orang tua harus bisa mempercayai pengajar dan merasa yakin bahwa mereka, sebagai orang tua, akan diijinkan untuk terlibat dan kemajuan anak selama prasekolah. 

 Dengan adanya sekolah inklusi saat ini merupakan alternatif bagi anak berkebutuhan khusus terutama bagi anak berkesulitan belajar. Yang dimaksud dengan kesulitan belajar atau gangguan belajar (learning disorder, LD) adalah gangguan belajar pada anak yang ditandai dengan adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensi dengan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai. Adapun faktor penyebab dari kesulitan belajar antara lain disebabkan oleh (1) Faktor Phisiologis, (2) Faktor Sosial, (3) Faktor Emosional, (4) Faktor Intelektual, dan (5) Faktor Pedagogis. 

 Pengenalan dini pada perkembangan anak merupakan suatu proses yang penting untuk memahami potensi dan kebutuhan mereka. Semakin dini proses ini dilakukan, maka upaya pengembangan potensi anak juga semakin efektif. Identifikasi dini pada masa sekolah sangat menentukan perkembangan anak-anak di masa mendatang. Kesulitan belajar dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu, Kesulitan dalam berbicara dan berbahasa, Permasalahan dalam hal kemampuan akademik serta Kesulitan lainnya, yang mencakup kesulitan dalam mengoordinasikan gerakan anggota tubuh serta permasalahan belajar yang belum dicakup oleh kedua kategori lainnya.

  Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Anak berkebutuan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan kekhususannya masing-masing. SLB bagian A untuk tunanetra, SLB bagian B untuk tunarungu, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian D untuk tunadaksa, SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk cacat ganda. 



 B. Saran 

Melalui makalah ini kami mengaharapkan adanya kerjasama antara orang tua dan pihak sekolah atau pembimbing dari peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Kemudian menciptakan lingkungan yang mendukung potensi serta minat dan bakat peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengeksplor potensi yang dimiliknya dan membangun kepercayaan diri dari peserta didik. Pendidik diharapkan mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas mengenai penanganan kesulitan belajar yang dialami peserta didik, pendidik serta orang tua berinovasi untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran peserta didik. Selain itu, pendidik diharapkan melakukan komunikasi yang intens dengan peserta didik ataupun dengan orang tua. Sehingga, dapat menemukan solusi cara pembelajaran yang tepat untuk setiap peserta didik.

 Download Makalah ini 

 Bagikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Coment No Cry