SILAHKAN ISI BUKU TAMU



Selasa, 03 Desember 2013

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN MEDIA DALAM BK

Pembahasan

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN MEDIA DALAM BK 

1. Pengertian Media Media

       Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Sumber pesan dalam pembelajaran adalah guru, sedangkan penerima pesan adalah siswa atau peserta didik. Berikut adalah beberapa pemaparan mengenai pengertian media : 

 Dalam Dictionary of Education, disebutkan bahwa media adalah bentuk perantara dalam berbagai jenis kegiatan berkomunikasi. Sebagai perantara, maka media ini dapat berupa koran, radio, televisi bahkan komputer.
 
 Menurut Yuliani Nurani Sujiono (2005) Media adalah:” segala sesuatu yang dapat dipakai atau dimanfaatkan untuk merangsang daya pikir, perasaan, perhatian dan kemampuan anak sehingga ia mampu mendorong terjadinya proses belajar mengajar pada anak”. 

 Pengertian media menurut Masitoh, dkk (2006). adalah :” peralatan yang dapat mendukung anak secara komprehensip yang meliputi perkembangan fisik, motorik, sosial, emosi, kognitif, kreatifitas dan bahasa”. 

 Menurut Badru Zaman (2005) mendifinisikan media:“ sebagai wahana dari pesan yang oleh sumber pesan (guru) ingin diteruskan kepada penerima pesan (anak)”.


Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah peralatan yang dapat dipakai atau dimanfaatkan untuk merangsang perkembangan fisik, motorik, sosial, emosi, kognitif, kreatifitas dan bahasa anak sehingga ia mampu mendorong terjadinya proses belajar mengajar pada diri anak. Jadi dapat kita simpulkan bahwa media adalah sesuatu berupa peralatan yang dapat di pakai dan dimanfaatkan untuk merangsang perkembangan dari berbagai aspek baik itu fisik, motorik, social, emosi kognitif, kreatifitas dan bahasa sehingga mampu mendorong dan memudahkan terjadinya proses belajar mengajar pada guru dan peserta didik. Media dapat dirancang/dibentuk secara kompleks dengan batasan tertentu sehingga media itu sendiri dapat merangsang timbulnya semacam dialog internal antara penyampai informasi dan penerima informasi. Dengan perkataan lain pesan yang ingin disampaikan dapat diterima baik oleh penerima pesan melalui media yang digunakan. Proses layanan bimbingan dan konseling merupakan proses komunikasi, maka dari itu dalam melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling juga membutuhkan Media sehingga dapat membantu dan mempermudah para konselor dalam pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling.








2. Media Bimbingan Konseling

      Pengertian media dalam bimbingan konseling sebagai hal yang digunakan menjadi perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan program BK. Namun dalam perkembanganya Media BK tidak sebatas untuk perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan program BK tetapi memiliki makna yang lebih luas yaitu segala alat bantu yang dapat digunakan dalam melaksanakan program BK (Diklat profesi guru, PSG Rayon 15, 2008). misalnya konselor ketika melaksanakan konseling individu memerlukan ruang konseling, meja kursi, alat perekam/pencatat. ketika konselor pada akhir minggu/bulan/semester/tahun akan melaporkan kegiatan kepada Kepala Sekolah memerlukan media. Sebagaimana dituliskan Deviarimariani pada situsnya Penerapan Teknologi Informasi Konseling, Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Lebih lanjut, Briggs menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Definisi tersebut mengarahkan kita untuk menarik suatu simpulan bahwa media adalah segala jenis (benda) perantara yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada orang yang membutuhkan informasi. Ada beberapa jenis media dalam program BK yaitu: 

a) Media untuk menyampaikan informasi b) Media sebagai alat ( pengumpul data dan penyimpan data)

c) Media sebagai alat bantu dalam memberikan group information

d) Media sebagai Biblioterapi 

e) Media sebagai alat menyampaikan laporan Berikut mnerupakan beberapa contoh media diantara adalah :

a) Media untuk menyampaikan informasi (Selebaran, leaflet, booklet, dan papan bimbingan) 

b) Media sebagai alat ( pengumpul data dan penyimpan data) 
 Media Pengumpul data seperti: angket, pedoman wawancara, lembaran observasi berupa anekdo record, daftar cek, skala penilaian, mekanikal device, camera, tape, daftar cek masalah, lembar isian pilihan teman (semua dapat dibuat sendiri kecuali mekanikal device, camera, tape). 
 Media penyimpan data seperti: kartu pribadi, buku pribadi, map, disket, folder, filing cabinet, almari, rak dll 

c) Media sebagai alat bantu dalam memberikan group information 
 Media auditif : radio, tape 
 Media visual : gambar, foto, tranparansi, lukisan, dll 
 Media audio visual : film yang ada suaranya. 
 d) Media sebagai Biblioterapi,

     Seperti buku-buku, majalah, komik ( yang penting di dalamnya berisi cara-cara atau tips ) misalnya cara beternak ayam, cara cepat membaca Alquran, cara mengatasi rendah diri, cara meningkatkan motivasi belajar, dan beberapa buku yang berisi cara-cara atau tips lainnya.

e) Media sebagai alat menyampaikan laporan
     berupa laporan kegiatan BK. Laporan bisa mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan. Dengan demikian Media BK dapat berperan di dalam pelaksanaan kegiatan program layanan bimbingan dan konseling sebagai alat bantu dalam melaksanakan berbagai kegiatan bimbingan dan juga kegiatan konseling individu maupun konseling kelompok. Media bimbingan dan konseling dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan layanan dan isi layanan. Hal ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam layanan bimbingan dan konseling harus melihat kepada tujuan penggunaannya dan memiliki nilai dalam mengoptimalkan layanan yang diberikan kepada siswa. Oleh karena itu dengan penggunaan media dalam layanan bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses layanan bimbingan dan konseling. 

3. Jenis- jenis Media

      Beberapa para ahli mendefinisikan jenis-jenis media menjadi beberapa unsur,seperti Rudy Bretz, mengidentifikasi media menjadi tiga unsur: suara, visual dan gerak. Visual dibedakan menjadi tiga, yaitu: gambar, garis (line graphic), dan simbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Bretz juga membedakan antara media siar (tellecomunication) dan media rekaman (recording), sehingga ada 8 klasifikasi media yaitu :

1. Media audio visual gerak 
2. Media audio visual diam 
3. Media audio gerak 
4. Media visual gerak
5. Media visual diam
6. Media semi gerak
7. Media audio
8. Media cetak

Sedangkan Briggs, lebih mengarah pada karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkan daripada medianya sendiri. Ada 13 macam media, yaitu: obyek, model suara langsung, rekaman audio, media cetak. Pembelajaran, terprogram, papan tulis, media transparasi, film rangkai, film bingkai, film, televise, dan gambar. Gagne, membuat 7 macam pengelompokan media yaitu: benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. 

Ketujuh kelompok media ini dikaitkan dengan kemampuan belajar menurut hirarki: pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, member kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih-ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik. Banyak sekali jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam penyampaian informasi dan pesan-pesan pembelajaran. Setiap jenis atau bagian dapat pula dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan sifat-sifat media tersebut. Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang baku dalam mengelompokkan media. Jadi banyak tenaga ahli mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan tergantung dari sudut mana mereka memandang dan menilai media tersebut. Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani (1997) yaitu : 

a) Gambar diam baik dalam bentuk teks, bulletin, papan display, slide, film strip, atau overhead proyektor. 

b) Gambar gerak baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak bersuara. 

c) Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam. 

d) Televisi e) Benda-benda hidup, simulasi maupun model. 

f) Instruksional berprograma ataupun CAI (Computer Assisten Instruction). 

Jika dilihat dari berbagai sudut pandang media digolongan sebagai berikut: 

a) Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio, media Visual dan media Audio Visual. 

b) Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput luas dan serentak, media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat dan media pengajaran individual. 

c) Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi media sederhana (murah dan mudah memperolehnya) dan media komplek. 

d) Dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media grafis (dua dimensi), media tiga dimensi, dan media elektronik. Menurut Heinich, Molenda, Russel ( 1996 ) jenis media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain : 

1. Media nonproyeksi 

2. Media proyeksi 

3. Media audio 

4. Media gerak 

5. Media komputer 

6. Komputer multimedia 

7. Hiper media , dan 

8. Media jarak jauh Adapun Jenis media dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut : 

a) Media grafis, seperti gambar foto grafik, bagan diagram, kartun, poster, dan komik 

b) Media tiga dimensi yaitu, media dalam bentuk model padat, model penampang , model kerja , dan diorama. 

c) Media proyeksi seperti, slide film stips, film, dan OHP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Coment No Cry