Apakah sains itu? Para ilmuwan sains mempunyai pendapat yang berbeda tentang apa sains itu? Pendapat-pendapat tersebut antara lain sebagi berikut. Colette (1994), dalam bukunya; The in The Middle and Secondary Schools menyatakan bahwa sains harus dipandang dari tiga sisi, yaitu; pertama ”science is a way of thinking”, sains dipandang sebagai suatu cara berpikir, kedua, ”science is a way of investigation”, sains dipandang sebagai cara untuk memperoleh kebenaran, dan ketiga, science is a body of knowledge”, sains dipandang sebagai tubuh pengetahuan yang diperoleh dari proses inquiry. Sementara itu, Abruscato (1995) dalam bukunya “Teaching Children Science” mendefinisikan sains sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis oleh manusia (dalam hal ini saintis) dalam menjelaskan tentang alam. Sebagaimana ahli lain, Abruscato melihat sains dari tiga aspek, yaitu; science as process (sains sebagai proses), science as knowledge (sains sebagai pengetahuan), dan science as a set of values (sains sebagai seperangkat nilai).
SUKA BLOG KU???
Bernal (1969 dalam Ibrahim, dkk, 2004.) menyatakan bahwa untuk dapat memahami sains haruslah melalui pemahaman dari berbagai segi. Ia menonjolkan adanya 5 aspek sains, yaitu sains sebagai: (1) institusi, (2) metode, (3) kumpulan pengetahuan, (4) faktor utama untuk memelihara dan mengembangkan produksi, dan (5) faktor utama yang mempengaruhi kepercayaan dan sikap manusia terhadap alam semesta dan manusia.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa sains adalah ilmu pengetahuan alam atau pengetahuan sistematik tentang alam dan dunia fisik, termasuk di dalamnya zoologi, botani, fisika, kimia, geologi, dan lain-lain (Kridalaksana, 1991). Sains adalah ilmu pengetahuan alam yang telah diuji kebenaranya melalui metode ilmiah. Jadi di sini metodenyalah yang menentukan apakah pengetahuan ilmiah atau tidak. Atau dengan kata lain metode ilmiah merupakan ciri khusus yang dapat dijadikan identitas dari sains. Jadi kita dapat mengenal sains dari metodologinya.
Dengan demikian sains dapat didefiniskan sebagai seperangkat proses sains dan sikap/nilai sains untuk menemukan pengetahuan ilmiah atau produk sains. Proses ilmiah yang kemudian dikenal sebagai metode ilmiah, sedangkan produk ilmiah menurut Carin (1993) meliputi; fakta, konsep, prinsip, teori, dan hukum. Oleh sebab itu pada hakikatnya sains terdiri atas produk sains, proses sains, dan sikap sains.
BAGI SAHABAT/I., YANG BERMINAT SILAHKAN DOWNLOAD MAKALAH-NYA DISINI :Bernal (1969 dalam Ibrahim, dkk, 2004.) menyatakan bahwa untuk dapat memahami sains haruslah melalui pemahaman dari berbagai segi. Ia menonjolkan adanya 5 aspek sains, yaitu sains sebagai: (1) institusi, (2) metode, (3) kumpulan pengetahuan, (4) faktor utama untuk memelihara dan mengembangkan produksi, dan (5) faktor utama yang mempengaruhi kepercayaan dan sikap manusia terhadap alam semesta dan manusia.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa sains adalah ilmu pengetahuan alam atau pengetahuan sistematik tentang alam dan dunia fisik, termasuk di dalamnya zoologi, botani, fisika, kimia, geologi, dan lain-lain (Kridalaksana, 1991). Sains adalah ilmu pengetahuan alam yang telah diuji kebenaranya melalui metode ilmiah. Jadi di sini metodenyalah yang menentukan apakah pengetahuan ilmiah atau tidak. Atau dengan kata lain metode ilmiah merupakan ciri khusus yang dapat dijadikan identitas dari sains. Jadi kita dapat mengenal sains dari metodologinya.
Dengan demikian sains dapat didefiniskan sebagai seperangkat proses sains dan sikap/nilai sains untuk menemukan pengetahuan ilmiah atau produk sains. Proses ilmiah yang kemudian dikenal sebagai metode ilmiah, sedangkan produk ilmiah menurut Carin (1993) meliputi; fakta, konsep, prinsip, teori, dan hukum. Oleh sebab itu pada hakikatnya sains terdiri atas produk sains, proses sains, dan sikap sains.
WITH ZIDDU 'KLIK'
WITH 4SHARED 'KLIK'
Bagikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No Coment No Cry